TEMU KARYA ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR INDONESIA XXXV YOGYAKARTA

Temu karya ilmiah mahasiswa arsitektur Indonesia (TKI-MAI) merupakan sebuah wadah serta forum bagi mahasiswa arsitektur se-indonesia untuk berdiskusi, bertukar pikiran, mengembangkan potensi dan kreatifitas, serta memperluas wawasan arsitektur. Sebagai upaya dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan implementasi berupa pengabdian kepada masyarakat melalui ilmu arsitektur.

Komitmen dan kesepakatan yang dihasilkan dalam temu karya ilmiah mahasiswa arsitektur Indonesia akan dikomunikasikan dan diorganisir oleh Badan Pekerja Rayon (BPR) di masing-masing provinsi atau wilayah. Dalam TKI-MAI terdapat 20 BPR yang tergabung di dalamnya, yaitu :

BPR 1    :    DKI Jakarta                                     BPR 11  :    Sulawesi Utara

BPR 2    :    Jawa Barat                                       BPR 12  :    Sumatera Utara

BPR 3    :    Jawa Tengah                                    BPR 13  :    Sulawesi Tenggara

BPR 4    :    D.I. Yogyakarta                                BPR 14  :    Aceh

BPR 5    :    Jawa Timur                                      BPR 15  :    Sumatera Selatan

BPR 6    :    Bali                                                  BPR 16  :    Nusa Tenggara Timur

BPR 7    :    Sulawesi Selatan                              BPR 17  :    Maluku Utara

BPR 8    :    Sumatera Barat                                BPR 18  :    Gorontalo

BPR 9    :    Riau                                                 BPR 19  :    Lampung

BPR 10  :    Sulawesi Tengah                              BPR 20  :    Kalimantan

Tujuan :

  • Menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu : pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
  • Keikutsertaan mahasiswa arsitektur Indonesia dalam pengembangan wisata di masing-masing daerah.
  • Bertambahnya wawasan mahasiswa arsitektur akan perkembangan bidang arsitektur dalam hal
  • Terjadinya pertukaran ide dan gagasan antara mahasiswa arsitektur dalam hal tourism.
  • Memperkenalkan arsitektur kepada masyarakat umum.

Globalisasi atau proses integrasi internasional telah membawa banyak perubahan pada suatu kota, baik dari segi ekonomi, sosial, dan masyarakat. Saat ini banyak kota besar di Indonesia yang telah kehilangan wajahnya. Ciri kota itu hilang karena modernitas dan bangunan-bangunan yang tampak sama dengan bangunan-bangunan dari kota lain. Arsitektur hendaknya merespon isu ini. Bagaimana mempertahankan wajah sebuah kota sebagai sebuah persiapan dari global tourism, sehingga ketika orang berkunjung ke setiap kota terutama Kota Yogyakarta, mereka akan mengenal bagaimana di sana dan apa yang membuatnya istimewa dari tempat lain melalui arsitektur.

Pada kegiatan TKI-MAI ini dilaksanakan beberapa paket kegiatan, yaitu forum komunikasi, diskusi ilmiah, pengabdian masyarakat, pameran, dan jelajah wisata. Setiap individu memiliki hak untuk memilih paket yang telah disediakan. Di tahun ini BPR 5 Jawa Timur memberangkatkan 60 peserta dari perwakilan 14 Universitas yang berada di daerah Lamongan, Surabaya, dan Malang.

Hari pertama 28 Juli 2019, sampai di Daerah Istimewa Yogyakarta, kita semua beristirahat di Asrama Haji Ring Road Utara dan mempersiapkan kirab budaya. Kirab budaya dimulai dari DPRD Yogyakarta, melewati Jl. Malioboro dan sampai di alun-alun kidul yang terdapat pohon beringin kembar dengan setiap BPR membawa maskot tersendiri yang menampilkan baju daerah dari masing-masing pulau untuk mewakili BPR. Setelah kirab budaya selesai, dilanjutkan acara seminar nasional yang diadakan di gedung Graha Wana Bhakti Yasa dengan mengangkat tema Cultural Tourism dalam Ranah Urban dengan menghadirkan pembicara Sukamto,S.H, M.H, Ir. Ahmad Saifudin Mutaqi, M.T, IAI, AA., Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch, Ph.D, dan Andra Matin. Pada acara seminar tersebut, TKI-MAI XXXV YOGYAKARTA resmi dibuka.

Hari kedua 29 Juli 2019, dilakukan pembagian masing-masing paket. Di mana Forum Komunikasi tetap berada di Asrama Haji, pameran dilaksanakan di gedung Sasano Hinggil, Diskusi Ilmiah dilaksanakan  di Omah Babadan Asrama Universitas Katolik Duta Wacana, sedangkan Pengabdian Masyarakat dibagi menjadi beberapa, yaitu Dusun Balong, Kuweron, Sumberan, Bandaran, Gading Kulon, dan Kemiri.

Dalam beberapa hari, setiap paket melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di paket tersebut. Setelah tugas dan tanggung jawab diselesaikan, para peserta menuju ke beberapa dusun untuk melaksanakan pengabdian masyarakat bersama. Paket Pameran sampai terlebih dahulu, setelah itu disusul oleh Paket Diskusi Ilmiah pada tanggal 2 Agustus 2019. Para peserta masih berusaha menyesuaikan kondisi di lokasi sambil menunggu Paket Forum Komunikasi datang di setiap dusun. Tanggal 3 Agustus 2019 Paket Forum Komunikasi datang pada malam hari, dikarenakan agenda acara melebihi target waktu yang telah direncanakan.

Tanggal 4 Agustus 2019 dilakukan pembagian kelompok baru untuk membantu pekerjaan Paket Pengabdian Masyarakat, di mana pada setiap dusun memiliki tugas yang berbeda, mulai dari mengembangkan fasilitas, pemanfaatan lahan, instalasi penerangan jalan, dll. Aktifitas tersebut dilakukan sampai dengan tanggal 7 Agustus 2019 dan pada malam harinya pada setiap dusun diadakan acara penutupan, mulai dari api unggun, beberapa penampilan panggung, dll.

Tanggal 8 Agustus 2019 semua peserta kembali ke Asrama Haji Ring Road Utara untuk mempersiapkan acara terakhir, yaitu clossing ceremony yang akan dilaksanakan di Gedung Pusat Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gajah Mada. Acara dimulai sekitar pukul 19.00 wib dengan sambutan dari tuan rumah Yogyakarta dan dilanjutkan oleh penampilan dari setiap BPR. Dalam acara clossing ceremony kali ini, suasana membaur menjadi satu dengan tidak memandang dari mana mereka berasal. Acara berakhir pukul 23.30 wib dan kembali menuju Asrama Haji untuk beristirahat, dikarenakan esok harinya sudah pada harus kembali pulang ke daerah masing-masing.

Dari kegiatan ini, kami mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan karena dapat bertemu dengan banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai macam pengalaman baru, bertambah wawasan yang tidak kami dapatkan di bangku  perkuliahan, belajar bagaimana berkomunikasi dan bersikap dengan orang sekitar, sehingga kita dapat mengetahui sikap, sifat, kebudayaan, sampai bahasa dari berbagai daerah, belajar kerja kelompok dengan banyak orang dan menyatukan dalam satu hasil karya.

1566444866098 1566444894251 1566448707744 1566448840425 1566448972347 1566448978999 1566449153943

Kuliah Tamu “Arsitek dan Keprofesian”

Pada hari Rabu, 25 Oktober 2017, Prodi Arsitektur Uwika berkesempatan mengadakan kuliah tamu yang mengulas tentang Arsitek dan Keprofesian dengan pemateri Bp. Gayuh Budi Utomo, IAI. Materi pembahasannya lebih ke tentang berbagi pengalaman dalam berprofesi di bidang arsitektur. Diharapkan dari materi yang sudah disampaikan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang dunia kerja di bidang arsitektur.Kuliah Tamu Bp Gayuh Budi Utomo IAI

Studium General bersama Yuli Kalson Sagala, IAI

Hari Kamis, 23 February 2017, Program Studi Arsitektur kembali mengadakan Studium General. Kali tema yang diangkat adalah Metode dan Komunikasi dalam Arsitektur dengan mengundang pembicara arsitek Yuli Kalson Sagala, IAI. Adapun acara tersebut berlangsung di Gedung Kampus Universitas Widya Kartika (Uwika), lantai 3, khusus untuk mahasiwa Arsitektur dari semester awal hingga tingkat akhir.

IMG-20170307-WA0025
Beberapa poin menarik untuk direnungkan mengenai profesi Arsitektur adalah:
1. Arsitektur akan selalu memikirkan kebaikan. Yang dimaksud di sini tentunya adalah kebaikan pengguna bangunan dan lingkungan.
2. Menjadi Arsitek berarti harus terus berimajinasi, meski akan ada banyak batasan-batasan seperti budget, kemauan klien, tetapi tetap harus kreatif dan memanfaatkan yang ada menjadi suatu karya yang memuaskan.
3. Menjadi Arsitek berarti harus optimis dan berpikiran terbuka, harus pandai menyesuaikan diri dengan kepentingan publik dan orang banyak.
4. Menjadi Arsitek harus memikirkan kebutuhan proyek, bukan hanya keinginan klien atau idealisme Arsitek semata.

Diharapkan dengan adanya sharing pengalaman dan tambahan wawasan baru dari Arsitek Yuli Kalson Segala membawa mahasiswa Arsitektur Uwika berpikir lebih dalam mengenai profesi Arsitek.

Studium General Arsitektur UWIKA dengan Yuli Kalson Sagala, IAI

Studium General Arsitektur UWIKA dengan Yuli Kalson Sagala, IAI

Studium General Sharing Hasil Lomba Tugas Akhir se-Indonesia

Prodi Arsitektur Uwika mengadakan Studium General dengan tema Sharing Hasil Lomba Tugas Akhir Mahasiswa Arsitektur se- Indonesia, pada hari Kamis, 03 Desember 2015, pk. 10.30 – 12.00 di ruang 311 dengan pemateri Bapak Ir. Hari Sunarko, IAI. Lomba tersebut adalah Kompetisi Nasional Tugas Akhir Mahasiswa Arsitektur Indonesia ke-12, diselenggarakan di Kampus ITS Surabaya tanggal 3 September 2015 lalu, dengan 3 orang juri: Ir. Hari Sunarko, IAI (Ketua IAI Jatim), Ir. Achmad Djuhara (djuhara+djuhara), dan Kevin Mark Low (Small Projects). Sosialisasi hasil lomba ini terbuka untuk seluruh kalangan mahasiswa Arsitektur di Surabaya dengan tujuan sharing informasi dan pengalaman proyek Tugas Akhir Mahasiswa Arsitektur dari seluruh kampus di Indonesia.

Hasil karya TA yang di-sharing merupakan hasil karya mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, mulai dari Universitas Udayana Denpasar, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dll, dengan berbagai rancangan seperti Museum Hutan Karst, Panti Asuhan Tuna Netra, Museum Sinematografi Indonesia, Spa and Relaxation Club, New Yogyakarta International Airport Train Station, dll. Dengan adanya kegiatan sharing hasil karya seperti ini, diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa arsitektur, khususnya mahasiswa arsitektur UWIKA untuk lebih giat berkarya dan menghasilkan ide-ide rancangan yang lebih “berani”.

Studium General dengan Ketua IAI

Hari Kamis tanggal 13 Maret 2014, Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika (UWIKA) Surabaya mengadakan kuliah Tamu dengan pembicara : Ir. Hari Sunarko, IAI. Tema Studium General (kuliah tamu) yang diangkat adalah „Profesi Arsitek & Arsitektur di Dunia Kerja.“ Hal-hal yang dibahas meliputi profesi arsitek dan idealisme konsep dalam dunia studi serta perbedaannya dengan dunia kerja, aplikasi konsep yang ideal dalam sebuah karya desain, bagaimana menjalankan peran arsitek secara profesional di dunia kerja yang berhadapan dengan masyarakat awam, serta peran arsitek dalam meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Tujuan kuliah tamu ini adalah untuk memberi inspirasi bagi mahasiswa arsitektur UWIKA agar terus berkarya dan berjuang mencapai cita-cita.

Foto Bersama Dosen & Mahasiswa Arsitektur UWIKA dengan Ketua IAI, Ir. Hari Sunarko.