Kuliah Lapangan ‘Finna Golf & Country Club Resort dan PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup)’

Semester genap 2016/ 2017 ini mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika berkesempatan untuk melaksanakan kuliah lapangan di Finna Golf & Country Club Resort – Pandaan dan PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) – Trawas. Kuliah lapangan ini diikuti oleh mahasiswa Arsitektur semester 4, dengan didampingi oleh : Ibu Risma Andarini, S.T., M.T. dan Bapak Agustinus Angkoso, S.T. Kunjungan pertama kuliah lapangan ini dilakukan di Finna Golf & Country Club Resort, yang merupakan tempat olahraga golf yang dirancang dengan standart internasional, fasilitas cottages, kolam renang, bar dan restoran, spa, convention hall dan ruang pertemuan, yang menyajikan pemandangan Pegunungan Welirang yang indah. Selain itu juga dilengkapi dengan club house dengan gaya Mediteranian lengkap dengan restaurant, spike bar & shop dan locker untuk pria dan wanita. Dalam rangkaian kegiatan kuliah lapangan ini, kami dipandu oleh Bapak Aswan selaku Manager Engineering Finna Golf & Country Club Resort.kulap finna golf

Setelah melakukan kuliah lapangan di Finna Golf & Country Club Resort, kami melanjutkan perjalanan untuk kuliah lapangan berikutnya, yaitu menuju PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) – Trawas. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) – Trawas dirancang oleh Ulrich Folke (Arsitek berkebangsaan Jerman) dengan konsep “back to nature“ (kembali ke alam), dengan mengambil perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Bali. PPLH terkenal sebagai tempat yang berwawasan lingkungan, tidak hanya dari segi arsitektural, tapi meliputi pola dan gaya hidup yang diajarkan, berusaha mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan. Sampah dipisahkan sesuai jenisnya: sampah basah dan kering. Setelah itu diolah untuk menjadi kompos ataupun didaur ulang. Makanan yang disediakan adalah makanan organik. Selain itu kompleks PPLH memiliki mikro hydro sebagai salah satu upaya menghasilkan energi lokal. Dalam rangkaian kegiatan kuliah lapangan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) ini, kami dipandu oleh Bapak Yudha Prasetya.
kulap pplh

Dari kunjungan ke Finna Golf & Country Club Resorti, mahasiswa mendapat ilmu tentang perancangan resort yang bertema Arsitektur Modern, memanfaatkan potensi lingkungan, serta solusi perancangan terhadap lahan yang berkontur, sedangkan pada kunjungan ke Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH), adalah untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai arsitektur berwawasan lingkungan dengan studi kasus bangunan massa banyak di lahan berkontur, sehingga nantinya dapat terwujud suatu rancangan “green design” sebagai langkah dan upaya menuju arsitektur yang berkelanjutan.

Selamat kepada Lulusan Arsitektur di Acara Wisuda Universitas Widya Kartika Surabaya

Hari Kamis, 8 Desember 2016, Program Studi Arsitektur kembali meluluskan 8 orang mahasiswa yang telah berhasil melewati tahapan Tugas Akhir. Acara Wisuda Sarjana S1-XXVI dan Diploma 3-XIII berlangsung di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, dilaksanakan bersama-sama dengan lulusan dari program studi lainnya.
Selamat bagi para mahasiswa yang telah lulus di tahun 2016 ini. Semoga sukses dalam karir di dunia kerja dan dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Congratulations!

Para wisudawan berfoto bersama Dekan Fakultas Teknik - Robby Kurniawan Budhi, S.Kom, M.Kom., Ketua Program Studi - Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T. dan Dosen Arsitekur

Para wisudawan berfoto bersama Dekan Fakultas Teknik – Robby Kurniawan Budhi, S.Kom, M.Kom., Ketua Program Studi – Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T. dan Dosen Arsitekur

Apa Itu Foyer?

Foyer adalah ruang transisi di dalam rumah, yang terletak di antara teras dengan bagian dalam rumah. Banyak orang beranggapan bahwa foyer dan teras adalah sama. Padahal teras jelas berada di luar rumah, sedangkan foyer berada di dalam rumah. Seperti dilansir pada situs annahape.com , dalam rumah modern, fungsi ruang tamu sudah sering dihilangkan. Banyak tamu yang datang ke rumah sudah diperkirakan, yaitu : teman dekat, keluarga, atau orang dekat yang bisa langsung diterima di ruang duduk (living room). Sedangkan percakapan serius soal bisnis bisa dilakukan di luar rumah.

Jadi, foyer berfungsi sebagai ruang transisi, ruang selamat datang, dimana Anda membuka pintu, mengucapkan selamat datang, berbicara basa-basi, lalu mempersilakan tamu masuk. Di foyer, tamu bisa meletakkan bawaan yang merepotkan, seperti : jas hujan, payung, kunci mobil, tas, atau mungkin sepatu yang basah/kotor.

Kadang orang mengkombinasikan fungsi foyer sebagai ruang untuk tamu yang datang cuma sebentar. Sales yang menawarkan barang, kurir yang mengambil titipan, atau Pak RT yang mengumpulkan iuran warga. Maka, di foyer bisa diletakkan dua kursi dan sebuah meja kecil. Kalau begitu Anda pun dapat memanfaatkan foyer sebagai tempat anda membaca koran di pagi hari.

Sebagai ruang transisi, foyer mungkin dapat kelihatan dari luar rumah, yaitu saat pintu dibuka lebar-lebar. Dan Anda tidak perlu khawatir orang melihat isi dalam rumah Anda dari luar. Udara dapat masuk, bagian interior rumah yang menawan sudah kelihatan, tetapi privacy anda tetap terjaga.
Pilihan warna cat yang hangat, penataan lampu yang tepat, sebuah lukisan, cermin atau meja kecil dan sebuah vas bunga, dapat memperkuat fungsi foyer. Foyer dapat menjadi semacam undangan, ungkapan selamat datang, dan janji suasana hangat yang akan diterima tamu di dalam rumah.

foyer

Sumber :
Tip 30 Lebih Jauh tentang Foyer, Cermin Kehangatan Penghuni Rumah
www.rumah.com
http://indekor-furnishing.blogspot.co.id/2013/09/foyer-untuk-rumah-kecil.html
www.decorpad.com
www.architectureartdesigns.com

Studium General “Green Building”

Pada hari Senin, 26 September 2016, Prodi Arsitektur Uwika berkesempatan mengadakan Studium General yang mengulas tentang Green Building dengan pemateri Bp. Ary Dwi Jatmiko, S.T., M.T. Adapun materi pembahasannya meliputi pengertian tentang Green Building, greenship criteria, energy effiency & conservation, indoor health & comfort, dll. Diharapkan dari materi yang sudah disampaikan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa arsitektur akan pentingnya pengetahuan ini untuk bumi yang lebih baik.

20160926_103411

Puteri Favorite – Puteri Kampus Jawa Timur 2016

Selamat kepada Megawati Wijaya, sebagai mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya telah berhasil menjadi Puteri Favorite dalam ajang pemilihan Puteri Kampus Jawa Timur 2016. Megawati lolos seleksi dari total 135 peserta dari seluruh Jawa Timur. Acara Grand Final diadakan hari Sabtu, 28 Mei 2016 di Balai Pemuda Surabaya. Acara tersebut diikuti 30 Finalis Puteri Kampus, dan diselenggarakan oleh ISWI (Ikatan Sarjana Wanita Indonesia) Jawa Timur.

Dengan keikutsertaan mahasiswa dalam acara tersebut, diharapkan melatih kemampuan softskill yang tidak didapatkan di perkuliahan. Selamat sekali lagi untuk Megawati Wijaya,  dapat membawa nama baik dan prestasi bagi Program Studi Arsitektur Uwika.

Studium General Arsitektur Uwika: Kunjungan ke Milan Gallery Surabaya

Hari Kamis, 24 Maret 2016, Program Studi Arsitektur dari Universitas Widya Kartika Surabaya, berkesempatan mengunjungi Milan Galery di Jalan Pahlawan No. 2 Surabaya. Galeri Milan di Jalan Pahlawan tersebut terdiri dari 3 jenis Produk: Keramik Milan, Genteng M-Class, dan Gypsum Elephant. Mahasiswa arsitektur mendapat kesempatan untuk mendengar presentasi ketiga jenis bahan tersebut sebagai referensi bahan bangunan. Selain presentasi tentang bahan, Galeri Milan juga menarik untuk ditinjau dalam hal penataan dan desain interior finishing keramik. Mahasiswa bisa melihat aplikasi pemasangan keramik, untuk dinding, lantai, meja, dsb.

Studium General di Milan Gallery

Di akhir presentasi, mahasiswa mendapat doorprize menarik serta hadiah bagi yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, sekaligus makan siang bersama. Semoga dengan acara Studium General seperti ini, mahasiswa dapat belajar secara menyenangkan, di luar kampus, dengan suasana berbeda, untuk melengkapi materi kuliah yang didapatkan di dalam kampus.

Foto bersama dosen, mahasiwa dan staff Milan Gallery

Dibuka Pendaftaran untuk Tahun Ajaran 2016/2017

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, khusus pendaftaran di Bulan Mei, mendapat potongan Uang Gedung sebesar Rp. 500.000,-. Hubungi Kampus Universitas Widya Kartika di bagian Admission Lt. 2 atau 031 5961867 untuk informasi selengkapnya.

Selamat Hari Pendidikan Nasional !

Pameran Konsep Perancangan Museum Desain Arsitektur 6

Mulai minggu lalu diadakan Pameran Konsep Perancangan sebagai rangkaian Tugas Studio Desain Arsitektur 6 Universitas Widya Kartika Surabaya. Mahasiswa mengangka berbagai tema untuk konsep desain kali ini museum yang mengambil lokasi di Trowulan, Mojokerto. Diantara nama-nama untuk Museum yang dihasilkan dari Konsep Perancangan Semester Genap 2015/2016 kali ini adalah Museum Lingga Yoni, Museum Nuswantara, Museum 8 Dewa, Museum Bening, Museum Mao Zhe Boyi, Museum Jati Mubeng, Museum Umbul, Story of Majapahit Museum, Museum Wilwatikta, Museum Surya Majapahit, dan Museum Kerajaan.

Pameran ini akan diadakan sampai dengan akhir April 2016 di hall lt. 1 Universitas Widya Kartika.

 

Kuliah Lapangan ke Museum Trowulan

Kuliah lapangan merupakan hal yang ditunggu-tunggu mahasiswa di setiap semester. Kali ini mahasiswa Arsitektur di mata kuliah perancangan Desain Arsitektur 6, melakukan kuliah lapangan di area Trowulan. Selasa, 8 Maret 2016, mahasiswa Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya bersama Dosen Pembimbing Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T. berkeliing ke kawasan Trowulan mulai dari Gapura Wringin Lawang, Museum Trowulan, Gapura Bajang Ratu, Candi Tikus, Situs Kedaton, dan Candi Brahu.

Kunjungan ke Museum Trowulan

Dipandu oleh guide dari Museum Trowulan, mahasiswa mempelajari sejarah peninggalan Majapahit, serta nilai filosofis dan budaya yang ada di kawasan tersebut. Mahasiswa juga melihat situs permukiman yang tersisa, mempelajari bahwa kebudayaan masyarakat Majapahit sudah sangat tinggi pada jaman itu. Mulai dari adanya kanal-kanal untuk pengairan dan drainase, detail rumah mulai dari kepala tiang, kaki tiang, dan sebagainya. Sebagian dari peninggalan ini disimpan di museum Trowulan.

Mendengar penjelasan guide tentang keberadaan Trowulan

Melihat sisa situs permukiman

Diharapkan dengan kunjungan ke Museum Trowulan dan candi-candi peninggalan Majapahit, mahasiswa belajar lebih dalam tentang konsep filosofis dari lingkungan yang ada, untuk nantinya diterapkan dalam perancangan Arsitektur Simbolik. Selain itu, kunjungan ini juga menambah wawasan mahasiswa terhadap budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Pada akhirnya, semoga mahasiswa sebagai generasi muda dapat turut melestarikan budaya dan peninggalan yang ada.

Kunjungan ke Gapura Bajang Ratu

Arsitektur adalah…

Arsitektur adalah …

Merupakan pertanyaan pertama yang diajukan oleh dosen Program Studi Arsitektur di perkuliahan perdana, hari Senin kepada para mahasiswa baru.

Pertanyaan berikut biasanya adalah : apa bedanya Arsitektur dengan Arsitek…? Nah bila pertanyaan kedua juga belum dijawab, atau masih mencoba mencari jawaban-jawaban yang mungkin masih ada di kepala, maka pancingan pertanyaan selanjutnya adalah :

‘hayo…kenapa kok masuk program studi Arsitektur…?’

Biasanya, pertanyaan inilah yang kemudian bisa dijawab. Dan jawabannya bisa beragam. Paling banyak dan paling sering adalah : saya merasa bisa menggambar, atau saya berbakat menggambar.

Kesimpulannya, Program Studi Arsitektur atau lebih tepatnya keprofesian Arsitektur di mata masyarakat umum adalah identik dengan tukang gambar. Tidak salah kok. Karena wujud real penuangan gagasan desain arsitektural memang harus melalui gambar-gambar kerja yang diperlukan sebagai acuan kerja para pelaksana di lapangan. Masalahnya adalah apa yang sebenarnya harus digambar. Gagasan apa yang harus dituangkan dalam gambar kerja, gagasan berarsitektur itu apa saja. Apa sih Arsitektur itu?

Secara sederhana, mari kita coba kenali, seperti apa karya Arsitektur itu sesuai dengan apa yang kita ketahui,

1. Candi Borobudur… apakah karya arsitektur…?

2. Piramid di Mesir… apakah karya arsitektur…?

3. Colosseum di Roma… apakah karya arsitektur…?

Semua itu adalah bangunan arsitektur masa lampau. Berarsitektur, karena kejadiannya direncanakan secara matang, memenuhi kaidah-kaidah tertentu, seperti keindahan dan pola-pola bentuknya, kekokohannya, serta pembangunanya yang memiliki maksud-maksud tertentu.

Lalu bagaimana dengan contoh-contoh bangunan-bangunan ini:

1. Bangunan rumah adat Kalimantan

2. Bangunan rumah adat Minang

Apakah juga berarsitektur..? Apakah indah ? Apakah Kokoh ? Apakah mempunyai maksud-maksud tertentu dalam pembangunannya..? Tentu. Karena bangunan rumah adat atau bangunan tradisional memiliki kaidah-kaidah yang baku dalam pembangunannya. Baik keindahan maupun penataan fungsi-fungsi ruangnya memiliki makna-makna tertentu dalam mendesainnya. Bahkan sampai pada konstruksi dan cara membangunnya, bangunan tradisional memiliki kaidah-kaidah adat yang harus dipenuhi oleh para pembangun dan pemilik bangunannya.

Coba perhatikan bangunan-bangunan ini,

Wisma Dharmala Surabaya

Galaxy Mall Surabaya

Cito Surabaya

Tiga bangunan tersebut adalah bangunan besar, pasti berarsitektur. Pasti demikianlah jawabannya.

Lalu, sebenarnya, apakah Arsitektur itu ?

Pada dasarnya manusia secara naluriah telah berarsitektur. Karena naluriah manusia secara psikologis menyukai kenyamanan dan keamanan untuk berkehidupan. Sesuai dengan tingkatan kenyamanan dan kemananan yang dibutuhkan, pada tingkat keinginan manusia untuk nyaman dan aman bertempat tinggal.

Secara naluriah manusia akan membuat tempat tinggal yang sesuai dengan kenyamanan beraktifitas, maka tempat tinggal akan mempunyai fungsi sesuai kebutuhannya. Untuk memenuhi rasa aman tempat tinggalnya, maka tempat tinggal tersebut dibuatnya aman, artinya, secara konstruksi harus kokoh dan kuat agar tidak roboh, tertutup agar terlindung dari cuaca dan segala kemungkinan gangguan alam kepadanya,  berjendela, berangin-angin dan sebagainya agar dalam berkegiatan di dalamnya tetap terasa nyaman. Dan kenyamanan terakhir yang mampu membuatnya merasa memiliki tempat tinggalnya adalah keindahan yang berkarakter sesuai dengan yang diinginkannya.

Dan itulah yang kemudian digagas oleh Marcus Pllio Vitruvius dalam teorinya yang sangat terkenal yaitu : SEGITIGA VITRUVIUS. Bahwa Arsitektur itu sebenarnya merupakan kesatuan dari Kekuatan/kekokohan (Firmitas), Keindahan (Venustas) dan Kegunaan/Fungsi (Utilitas).

Penulis: Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T. (Dosen Arsitektur Uwika)