About Arsitektur UWIKA

Program studi Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya

Lomba Fotografi & Sketsa – Bingkai Arsitektur Hijau Kota Surabaya

Tahun ini Program Studi Arsitektur Universitas Widya Kartika (UWIKA) mengadakan kembali kegiatan Bingkai Arsitektur. Tema kegiatan lomba, workshop dan pameran tahun 2014 adalah : “Green Design for City, Bingkai Arsitektur Hijau Kota Surabaya.”

Serangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan konsep Arsitektur Hijau dan penerapannya di Kota Surabaya agar berkelanjutan.

Secara berurutan rangkaian kegiatan akan tersusun sebagai berikut:

Workshop Green Design for City

Workshop Green Design for City – Bingkai Arsitektur Hijau Kota Surabaya diselenggarakan sebagai pembuka, sekaligus sebagai sarana sosialisasi rangkaian kegiatan yang akan diadakan selanjutnya. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2014 bertempat di kampus Universitas Widya Kartika.

Materi yang akan diberikan pada acara workshop antara lain adalah:

  1. Deskripsi Kegiatan Bingkai Arsitektur Hijau Kota Surabaya
  2. Green Design for City
  3. Tips dan Trik Fotografi Arsitektural
  4. Tips dan Trik Sketsa

Lomba Fotografi dan Sketsa Surabaya dalam Bingkai Kenangan

Hasil karya lomba yang terpilih akan dibukukan dalam buku Bingkai Arsitektur Hijau Kota Surabaya dan dipublikasikan secara luas kepada masyarakat. Jadwal kegiatan lomba adalah berbeda untuk setiap jenis lomba.

1. Lomba Fotografi

Registrasi untuk lomba fotografi dilakukan sejak tanggal 14 Mei-14 Juni 2014. Peserta lomba merupakan pelajar SMA, SMK, atau sederajat dan mahasiswa. Biaya registrasi sebesar Rp. 30.000,- mendapatkan fasilitas snack, format linen untuk pengumpulan karya, dan sertifikat.

Kegiatan lomba fotografi ini terbagi atas 2 (dua) kategori dan sudah ditentukan sendiri oleh peserta semenjak proses registrasi, yakni:

Kategori Non Pro, dengan kualifikasi menggunakan alat kamera HP dan digital pocket.

Kategori Profesional, dengan kualifikasi menggunakan alat kamera DSLR.

Hasil karya fotografi dicetak di atas kertas foto ukuran 5R (hasil asli, tanpa edit) dengan deskripsi foto 100-200 kata. Hasil cetak foto dan deskripsinya dipresentasikan pada kertas linen hitam ukuran A4 dengan layout sesuai format yang telah ditentukan. Semua hasil karya berikut file foto (soft copy) ditunggu pengumpulannya ke panitia sampai dengan tanggal 19 Juni 2014.

Seluruh hasil karya fotografi akan dipamerkan dalam acara pameran fotografi dan sketsa Bingkai Arsitektur Kota Hijau Surabaya pada tanggal 20-22 Juni 2014 di Food Festival – Pakuwon City Surabaya. Pemenang lomba fotografi akan diumumkan pada hari terakhir pameran.

2. Lomba Sketsa

Registrasi untuk lomba sketsa dilakukan sejak tanggal 14 Mei -14 Juni 2014. Peserta lomba merupakan pelajar SMA, SMK, atau sederajat. Biaya registrasi sebesar Rp. 20.000,- mendapatkan fasilitas snack, dan sertifikat. Lomba sketsa dilaksanakan on the spot pada tanggal 15 Juni 2014 di Taman Bungkul Surabaya.

Obyek sketsa merupakan obyek yang berkaitan dengan Arsitektur Hijau untuk Kota Surabaya (Green Design for City). Peserta boleh memilih sendiri objek mana yang ingin digambar sesuai dengan konteks „Green Design for City“. Waktu yang diberikan untuk tiap peserta max. 2 jam/gambar.

Seluruh hasil karya lomba sketsa akan dipamerkan dalam acara pameran fotografi dan sketsa Bingkai Arsitektur Hijau Kota Surabaya 20-22 Juni 2014 di Food Festival – Pakuwon City Surabaya. Pemenang lomba sketsa akan diumumkan pada acara pameran pada tanggal 22 Juni 2014.

Segala pertanyaan mengenai teknis pelaksanaan lomba dapat ditujukan ke Panitia Bingkai Arsitektur UWIKA melalui alamat e-mail: bingkai_ars@widyakartika.ac.id atau melalui contact person: Shinta Indah (082165308408/Pin BB 21e2513b);  Nanda (08983831104, 082230168622, 081938613990 /Pin BB 7CB40D27/288174A6).

Sekretariat Panitia Bingkai Arsitektur UWIKA

Acara Visitasi Akreditasi Prodi Arsitektur UWIKA 23-24 Mei 2014

Prodi Arsitektur Uwika akhirnya mendapat giliran visitasi akreditasi dari assesor BAN PT pada hari Kamis-Jumat, 23-24 Mei 2014. Dua asesor yang ditugaskan melakukan peninjauan ke kampus Universitas Widya Kartika (UWIKA), di jalan Sutorejo Prima Utara Surabaya, yaitu: Prof. Dr.-Ing. Ir. Gagoek Hardiman (UNDIP), dan Dr. –Ing. Ir. Widjaja Martokusumo (ITB).

Acara visitasi berlangsung padat selama 2 hari. Peninjauan dilakukan menyeluruh, meliputi 7 standard Akreditasi Program Studi, yakni: (1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi  Pencapaian, (2) Tata  Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu, (3)Kemahasiswaan dan Lulusan, (4) Sumber Daya Manusia, (5) Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, (6) Pembiayaan, Prasarana, Sarana, dan Sistem Informasi, (7) Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama.

Para asesor berkesempatan meninjau kampus Uwika secara keseluruhan untuk melihat fasilitas, sarana dan prasarana kampus secara keseluruhan, serta khususnya studio perancangan serta laboratorium Prodi Arsitektur.

Peninjauan ke Lab Komputer Universitas Widya Kartika (UWIKA) Surabaya

Peninjauan Ke Perpustakaan UWIKA- di lantai 4

Peninjauan Ke Studio Perancangan Arsitektur UWIKA

Meninjau Karya-Karya Mahasiswa Arsitektur UWIKA

Berfoto Bersama Mahasiswa Tugas Akhir

Foto Asesor dengan Dosen Arsitektur UWIKA

Studium General dengan Ketua IAI

Hari Kamis tanggal 13 Maret 2014, Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika (UWIKA) Surabaya mengadakan kuliah Tamu dengan pembicara : Ir. Hari Sunarko, IAI. Tema Studium General (kuliah tamu) yang diangkat adalah „Profesi Arsitek & Arsitektur di Dunia Kerja.“ Hal-hal yang dibahas meliputi profesi arsitek dan idealisme konsep dalam dunia studi serta perbedaannya dengan dunia kerja, aplikasi konsep yang ideal dalam sebuah karya desain, bagaimana menjalankan peran arsitek secara profesional di dunia kerja yang berhadapan dengan masyarakat awam, serta peran arsitek dalam meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Tujuan kuliah tamu ini adalah untuk memberi inspirasi bagi mahasiswa arsitektur UWIKA agar terus berkarya dan berjuang mencapai cita-cita.

Foto Bersama Dosen & Mahasiswa Arsitektur UWIKA dengan Ketua IAI, Ir. Hari Sunarko.

Kuliah Lapangan Semester Genap 2013/2014

Semester genap 2013/2014 ini mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika berkesempatan untuk melaksanakan kuliah lapangan di beberapa tempat, antara lain: Hotel Permata Biru-Trawas, Finna Golf Country Club-Pandaan, dan PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup)-Trawas. Kuliah lapangan ini diikuti oleh mahasiswa Arsitektur semester 4 dan 6, dengan jumlah total 25 mahasiswa, didampingi oleh : Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T., Astri Anindya Sari, S.T., M.T., Shirleyana, S.T., M.Sc.RDP, Risma Andarini, S.T., M.T.,  Agustinus Angkoso, S.T., Ronny Dienasihin, S.T., M.T., IAI dan Siafril Yudha,S.T., M.T., IAI. Tujuan kuliah lapangan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai arsitektur berwawasan lingkungan, dengan case study bangunan massa banyak di lahan berkontur.

Kunjungan pertama dilakukan ke Hotel Permata Biru, Trawas. Hotel ini terletak di lahan berkontur yang terjal, seluas total 5 hektar – 2,5 hektar untuk area hotel serta 2,5 hektar untuk area outbond. Kompleks Hotel Permata Biru dibangun sejak 1994 dan mulai beroperasi tahun 1998. Pembagian massa disesuai kan dengan fungsi bangunan: reception, gedung pertemuan (aula), cottage, villa, gedung serbaguna lengkap dengan ruang makan dan kolam renang. Bangunan yang ada memiliki ciri khas tropis serta kesatuan antar satu massa dengan massa lainnya. Pengolahan jalan setapak/sirkulasi mengikuti kontur lahan menyatu dengan penataan bangunan, sehingga space yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Hotel Permata Biru – Trawas

Foto Bersama di Hotel Permata Biru- Trawas

Kunjungan ke-2 dilakukan di hari yang sama yaitu ke Finna Golf & Country Club, Pandaan. Finna Golf merupakan kompleks golf club house dan villa. Terletak di lahan seluas kurang lebih 100 ha, Finna Golf Club House menunjukkan tampilan arsitektur tropis yang modern. Proses pembangunan dimulai sejak tahun 1993 selama 3 tahun di areal lahan yang mulanya adalah tanah rawa dan sawah. Di sini, pembelajaran yang didapat tidak hanya mengenai penataan bangunan, tapi juga tentang detail-detail arsitektur, desain interior, rasa yang didapat dari sequence dan vista yang ada.

Finna Golf and Country Club

Menerima Penjelasan dari Pihak Manajemen Finna Golf

Foto Bersama di depan Entrance Finna Golf & Country Club

Kunjungan ke-3 dilakukan di hari kedua, tempat seluruh peserta kuliah lapangan menginap yaitu di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) -Trawas. Didesain oleh Ulrich Folke (Arsitek berkebangsaan Jerman) dengan konsep „back to nature“ (kembali ke alam), dengan mengambil perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Bali. PPLH terkenal sebagai tempat yang berwawasan lingkungan, tidak hanya dari segi arsitektural, tapi meliputi pola dan gaya hidup yang diajarkan, berusaha mengajak masyarakat untuk cinta lingkungan. Sampah dipisahkan sesuai jenisnya: sampah basah dan kering. Setelah itu diolah untuk menjadi kompos ataupun didaur ulang. Makanan yang disediakan adalah makanan organik. Selain itu kompleks PPLH memiliki mikro hydro, sebagai salah satu upaya menghasilkan energi lokal.

PPLH Trawas

Saat Kumpul Bersama Sebelum Survey Lapangan

Dari ketiga tempat kunjungan kuliah lapangan ini, mahasiswa Arsitektur diharapkan mendapat ilmu tambahan mengenai arsitektur berwawasan lingkungan, sehingga nantinya dapat terwujud dalam sebuah ‚green design‘ sebagai langkah dan upaya menuju arsitektur yang berkelanjutan.

 

 

Kuliah tamu “Wood Finishing” di Prodi Arsitektur UWIKA

Bagi seorang arsitek, pengetahuan tentang bahan bangunan merupakan sesuatu yang mutlak. Mengetahui bentuk fisik dan sifat-sifat dasar berbagai material bangunan yang telah ada dan memantau perkembangan material terbaru merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menunjang kreatifitas seorang arsitek dalam mendesain. Apalagi perkembangan teknologi dewasa ini telah pula mempengaruhi pesatnya inovasi dan penemuan-penemuan material bangunan baru.  Memandang isu tersebut, pada tanggal 10 Oktober 2013, Program studi Arsitektur Universitas Widya Kartika menyelenggarakan kuliah tamu yang mengupas tentang material finishing bangunan. Kuliah tamu ini sedianya diselenggarakan untuk menunjang perkuliahan Bahan Bangunan yang diambil oleh mahasiswa semester pertama, namun pentingnya materi membuat kuliah tamu ini menarik pula bagi mahasiswa Arsitektur semester 3, 5, dan 7

Bekerja sama dengan Tim Propan Service, kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika mengambil tema “Wood finishing”. Tema tersebut dipilih untuk memperkenalkan berbagai teknik finishing kayu untuk interior dan eksterior. Dalam kuliah tamu kali ini, pengetahuan tentang bagaimana memilih material kayu yang sesual dengan fungsi, serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses finishing kayu sehingga menghasilkan kualitas yang baik dan sesuai dimana ditempatkan dibahas tuntas oleh Tim Propan selama kurang lebih satu jam.

Diselingi kuis berhadiah merchandise dari Propan, kuliah tamu ini diikuti secara antusias oleh mahasiswa Arsitektur semester 1-7. Sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata menutup kuliah tamu siang itu. Kedepannya Prodi Arsitektur akan mengadakan kuliah tamu secara berkala untuk membahas isu-isu Arsitektur terkini dengan mengundang pembicara yang merupakan pakar di bidangnya.

Kurikulum 2013 Arsitektur UWIKA

Semester gasal 2013/2014 ini prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika memulai perkuliahan dengan kurikulum baru. Kurikulum baru 2013 ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum yang diselenggarakan tahun ajaran sebelumnya.

Untuk mempermudah proses perwalian dan KRS pada masa peralihan kurikulum ini, maka berikut adalah file-file yang dapat didownload oleh mahasiswa.

struktur kurikulum 2013

Jadwal kuliah sem gasal 2013-2014JADWAL FIX

draft konfersi

Pengalaman mengikuti Sayembara Design Challenge

Ditulis oleh: Shinta Indah. P (angkatan  2011)

Saya mengetahui tentang sayembara ini pertama kali pada mata kuliah Arsitektur Budaya dan Perilaku. Dosen saya mengumumkan bahwa ada sayembara design interior rusunawa Jemundo di Sidoarjo yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Awalnya saya tidak tertarik, karena temanya adalah Inovasi Penataan Rusunawa yang multifungsi dan ekonomis. Dari tema tersebut, tentunya kita sebagai pesertalah yang harus mendesain perabot multifungsi untuk berbagai kegiatan dalam ruangan dengan luasan terbatas. Saya berpikir bahwa saya tidak mampu, namun sesungguhnya saya ingin mengikuti sayembara-sayembara seperti itu untuk menguji seberapa besar kemampuan saya. Diumumkan bahwa untuk mengikuti sayembara tersebut mahasiswa boleh mengerjakannya secara berkelompok maksimal tiga orang, namun berhubung teman-teman tidak ada yang berminat, sayapun ikut mengurungkan niat.

Keesokan harinya, dosen Mata Kuliah Desain Arsitektur memberi pengumuman yang sama, namun bedanya ada sesuatu yang ditawarkan, yaitu tambahan nilai untuk mahasiswa yang mau mengikuti lomba. Reward tersebutlah yang membuat saya semangat, karena dengan begitu saya akan mudah mencari teman yang mau diajak untuk mengikuti lomba. Horeee senangnya.. 😀  Sayapun segera mengajak teman saya Liviany dan Yakub untuk bersama mengikuti lomba ini dalam satu tim.  Selain kami bertiga, ada pula tim Iwan dengan anggotanya Rudy dan Hary.  Tak ketinggalan tujuh orang kakak kelas angkatan 2010 yang juga turut berpartisipasi dalam lomba ini. Kami semua berlomba menyajikan yang terbaik demi mengukur sampai dimana kemampuan kami diluar Universitas .

Singkat cerita, berkat kerja keras kami dan bantuan dari dosen untuk asistensi masalah proposal dan Rencana Anggaran Biaya akhirnya proposal dan desain kami selesai. Kamipun lega dan berharap masuk 60 besar se-Surabaya. Meskipun harapannya kecil, namun kami tetap berharap.

Tiba waktunya pengumuman 60 besar se-Surabaya. Pagi itu, sehabis bangun tidur seperti biasa saya memeriksa pesan-pesan yang masuk di telepon selular. Diantara rentetan pesan yang masuk, saya temukan sebuah pesan dari teman saya Iwan yang mengabarkan lolosnya tim dari UWIKA (Tim saya, tim Iwan, dan Kak Adi) ke babak 60 besar. Saya terkejut dan senang mendengar kabar tersebut, namun juga setengah tak percaya. Karenanya saya dan Yakub, rekan satu tim sekaligus saudara sepupu saya segera memeriksa e-mail untuk memastikan kebenaran berita tersebut. Setelah melihat pengumuman resmi yang dikirimkan Dinas PU melalui e-mail, saya baru percaya akan kebenaran berita tersebut. Sayapun langsung memberi tahu dosen-dosen kami 🙂 Saya sangat senang, karena ini adalah pertama kalinya kami mengikuti sayembara, dan bisa langsung lolos ke 60 besar tentu adalah sebuah prestasi tersendiri.  Dalam e-mail tersebut disebutkan bahwa kami harus mempersiapkan presentasi dihadapan juri untuk babak 60 besar nanti. Kamipun berusaha keras menyiapkan presentasi dan tentunya mental kami agar dapat menampilkan yang terbaik di hadapan dewan juri.

Hari babak penyisihan 60 besarpun tibalah. Kami bertujuh, mahasiswa UWIKA yang lolos dalam 60 besar berusaha memperjuangkan nama Universitas kami didepan khalayak umum, didepan universitas negeri dan universitas-universitas lain yang sudah tidak perlu diragukan lagi namanya. Dalam kesempatan presentasi tersebut, kelompok saya mengusung tema “PUSH and PULL”.

presentasi di babak 60 besar

Berpose sambil menunggu giliran presentasi

Dalam acara tersebut, kami juga menyaksikan presentasi dari mahasiswa-mahasiswa kampus lain yang juga lolos ke babak 60 besar. Saya sangat antusias, karena dengan demikian saya dan teman-teman dapat mengukur kemampuan kami—mahasiswa UWIKA dibandingkan mahasiswa dari kampus lain di Surabaya. Diantara para presenter ada peserta dari Universitas swasta ternama di Surabaya yang menurut saya desainnya terlihat sangat bagus. Sayangnya desain tersebut terkesan mahal dan sepertinya tidak mungkin diterapkan dalam desain rumah susun. Desain-desain dari peserta lain juga bisa dibilang bagus-bagus, namun sayangnya menurut kami beberapa diantaranya kurang masuk di akal. Mungkin mereka kurang mempertimbangkan dengan matang konsep mereka. Babak penyisihanpun berakhir, tinggal menunggu babak selanjutnya, yaitu pengumuman 10 besar, baru setelah itu final.

Selang beberapa minggu setelah babak penyisihan, tibalah saat pengumuman nama-nama tim yang masuk kedalam babak final. Hari Sabtu pagi ada pesan dari Kak Adi yang mengabarkan bahwa tim saya, Yakub dan Liviany masuk 10 besar. Saya tidak percaya, dan segera memastikan kebenaran berita tersebut melalui e-mail.  Ternyata benar bahwa kelompok kami—saya, Yakub, dan Liviany berhasil masuk 10 besar finalis. 10 finalis yang ada terdiri dari 4 finalis dari Universitas Brawijaya, 4 finalis dari ITS-Architecture, 1 finalis dari ITATS, dan 1 finalis dari UWIKA yakni tim kami. Ternyata kami bisa mengalahkan peserta dari perguruan tinggi swasta paling ternama di Surabaya. Hal tersebut sangat mengesankan bagi kami. Dan menurut kami, kami bisa lolos sampai di 10 besar ini adalah anugerah dari Tuhan. 🙂

Seperti telah diumumkan sebelumnya, seluruh finalis 10 besar harus mengumpulkan maket rancangan skala 1:10 untuk dipamerkan di atrium City of Tomorrow, tempat acara final berlangsung. Acara pameran tersebut juga dilakukan untuk mendapatkan juara terfavorit yang dipilih melalui sistem balot.  Bukan hanya itu, dalam acara final nanti seluruh finalis juga harus melakukan presentasi lagi dihadapan dewan juri  dan penonton. Karenanya, kami berusaha untuk mengerjakan maket dan memperbaiki presentasi kami.

Ini adalah pengalaman kami membuat maket interior. Dengan keterbatasan pengetahuan  terhadap bahan-bahan maket, kami melakukan konsultasi dengan beberapa dosen dan mendapatkan saran tentang jenis-jenis bahan dan trik-trik pembuatan maket interior. Akhirnya berkat kerja keras bersama, maket kamipun selesai tepat pada hari pengumpulan.

Usaha keras menyelesaikan maket pada detik-detik terakhir pengumpulan

Tepat tanggal 14 juni 2013, hari jum’at pukul 16.30 acara Final Design Challenge Dinas PU Cipta Karya dimulai. Maket hasil karya 10 finalis ditata berjajar rapih didepan panggung. Acara diawali dengan beberapa kata sambutan dari Dinas PU kemudian dilanjutkan dengan presentasi masing – masing peserta.

Suasana acara final 10 besar Design Challenge di CITO

Presentasi pesertapun dimulai.  Satu demi satu peserta membawakan presentasinya dengan baik dan berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri. Dari sepuluh peserta, kelompok kami mendapat giliran presesntasi ke-sembilan. Hal ini sedikit banyak memberikan keuntungan bagi kami, karena kami dapat mempersiapkan diri dengan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan juri yang diajukan pada peserta sebelumnya. Kamipun dapat melihat cara presentasi dari finalis-finalis yang sebelumnya.  Ketika giliran kami tiba, Liviany yang maju sebagai presenter utama dapat menjelaskan desain tim kami dengan lancar. Kami bersyukur, karena telah mempersiapkan presentasi dengan baik, bahkan sehari sebelum acara kami telah melakukan percobaan presentasi di hadapan dosen untuk mendapatkan masukan-masukan yang berharga.  Pada sesi tanya jawab seluruh pertanyaan dewan juri dapat kami bertiga—saya, Yakub dan Liviany jawab dengan baik.

Liviany ‘beraksi’ di hadapan Dewan juri dan penonton

Saya, Yakub, dan Liviany menjawab pertanyaan Dewan Juri

Pada akhir acara ketika nama-nama pemenang diumumkan, ternyata tim kami tidak termasuk di dalamnya. Perasaan kami cukup kecewa, karena kami belum bisa membawa nama Universitas Widya Kartika, khususnya Prodi Arsitektur menjadi juaranya. Tapi ya, dilihat dari segi positifnya, kami mendapat pengalaman lebih dalam hal mengikut sayembara, bagaimana kami dapat menarik perhatian para ahli arsitektur untuk melirik hasil karya kami. Menurut kami, kami sudah berhasil, walau langkah kami harus terhenti hanya sampai di 10 besar. Ini adalah prestasi pertama kami, dan juga langkah awal kami untuk memperkenalkan Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika yang ternyata tidak kalah dengan Universitas swasta ternama di Surabaya yang sudah melahirkan banyak sekali lulusan yang dianggap berkualitas. Masuknya kami dalam sepuluh besar finalis juga adalah satu pembuktian bahwa mahasiswa prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika mampu bersaing dengan Universitas Negeri ternama di Surabaya dan Malang.

Semoga cerita kami dapat menginspirasi para generasi Mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika untuk terus berkarya dan meunjukkan kemampuan yang terbaik . Jangan hanya berani di’kandang’, ayo keluar dari zona amanmu, bertempurlah dengan dunia luar. Mungkin karyamu yang terbaik dalam zona Universitas Widya Kartika, tapi belum tentu menurut dunia luar. Ada hal yang tidak bisa kita dapatkan didalam mata kuliah di kampus, maka apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah, keluarlah dan kamu akan menemukan dunia yang sebenarnya diluar sana 😀

Senyum kemenangan

‘Kemenangan’ anak-anak

Selamat atas ‘kemenangan’ tim Design Chalenge dari Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika. Yakub, Shinta dan Liviany. Kami bangga pada kalian semua, telah menyisihkan banyak peserta untuk maju dalam 10 besar.

Desain kalian bagus, proses dalam mengerjakannya kompak, kerjasama yang kalian lakukan baik, keterbukaan terhadap kritik juga baik. Totalitas cukup baik. Paparan kalian baik. Sekalipun tidak sempurna, apa yang sudah kalian kerjakan adalah yang terbaik yang bisa kalian lakukan.

???????????????????????????????

Tidak masuk 3 besar. Saat ini tidak masalah. Kematangan desain dan pola pikir untuk usia kalian di semester 4 sudah cukup baik untuk mengimbangi para peserta lain yang berada di level semester 6.

???????????????????????????????Jadi, bagi kami, kalian adalah pemenangnya. :)

Dan semangat kalian untuk ‘siap berlomba lagi’.. membuat kami angkat jempol. Salut, kekalahan ini membuat kalian tumbuh berkembang, dan tidah jatuh terpuruk. Yakinlah…kesempatan itu akan datang lagi nanti.

oke anak-anak…selamat berlomba lagi.

??????????????????????????????? Trimakasih untuk tim supportingnya ya… tanpa dukungan kalian, kegiatan ini tidak akan berjalan… sekali lagi trimakasih.

reblogged from: ririndina.wordpress.com

Hukum Dalam Perspektif Mahasiswa Arsitektur

Hari Senin, tanggal 3 Juni 2013, saya dan sembilan orang teman mahasiswa dari berbagai jurusan diberi kesempatan untuk mewakili Universitas Widya Kartika pada acara “Hukum di Mata Bowo” di Suroboyo Televisi (SBOtv) Jl. A. Yani Surabaya. Program tersebut merupakan talkshow di bidang hukum yang menjawab permasalahan-permasalahan masyarakat secara langsung. Karena program ini merupakan acara yang disiarkan secara live, maka untuk kelancaran acara kami hadir pukul 19.00 tepat di studio lantai 21 gedung Graha Pena.

Jurusan Hukum memang tidak ada di Universitas Widya Kartika, akan tetapi saya dan teman-teman mahasiswa UWIKA dapat mengikuti acara tersebut dengan baik. Hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang muncul dari mahasiswa Widya Kartika. Pertanyaan yang timbul terkait dengan banyaknya kasus hukum di Indonesia yang “tidak berlaku” pada penegak hukum sendiri. Lebih nyata lagi kasusnya di saat orang-orang tertentu menjadi kebal hukum.  Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan tentunya membuat acara menjadi semakin seru.

Kesimpulan yang kami dapat di akhir acara adalah bahwa masyarakat tidak perlu resah dengan hukum yang saat ini tampak semakin identik dengan uang. Karena sesungguhnya hukum itu dapat berlaku untuk siapa saja tanpa pandang bulu. Jadi janganlah ragu untuk terus menegakkan hukum dan kebenaran di negeri kita tercinta Indonesia.

ditulis oleh Iwan Cahya, mahasiswa Arsitektur angkatan 2011

Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat Membangun Menara Sedotan di UWIKA

Kamis, 31 Mei 2013 lalu, Universitas Widya Kartika mendapatkan kunjungan balasan dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Selain sebagai bentuk silaturahmi, kunjungan tersebut juga dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari kegiatan penandatanganan MOU antara kedua belah pihak yang telah dilaksanakan 24 Mei 2013 lalu

Berbagai kegiatan telah disiapkan oleh civitas akademika UWIKA untuk menyambut rombongan Ponpes Sunan Drajat diantaranya penampilan barongsai dan tari-tarian dari Prodi Mandari serta trial class oleh Prodi Akuntansi, Mandarin, dan Arsitektur. Para santri Pondok Pesantren Sunan Drajat mengikuti berbagai kegiatan ini dengan antusias.

Pada sesi trial class, Prodi Arsitektur menyelenggarakan game yang menguji kreativitas dan kekompakan para  santri. Santri dan santriwati Pondok Pesantren Sunan Drajat dibagi kedalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang anggota. Setiap kelompok berlomba membuat kreasi menara dengan menggunakan bahan sedotan. Penggunaan alat bantu seperti gunting dan lem tidak diperkenankan. Keterbatasan bahan dan alat yang disediakan tidak mengurangi antusiasme para peserta, mereka justru semakin terlihat bersemangat mencari cara agar bisa membentuk menara yang paling tinggi. Menara yang tertinggi, kuat dan indah akan dipilih sebagai pemenang, dan berhak atas hadiah yang telah disiapkan oleh panitia.

Selain trial class, para santri juga diajak berkeliling untuk melihat lingkungan kampus dan fasilitas belajar yang disediakan di Universitas Widya Kartika. Karya-karya maket dan gambar mahasiswa Arsitektur yang digelar di sepanjang selasar kampus UWIKA mengundang berbagai komentar dari para santri Ponpes Sunan Drajat. Keberadaan maket-maket dan gambar karya mahasiswa yang ditata sedemikian rupa memang membuat suasana selasar lantai lima terasa khas dan berbeda dari selasar lainnya. Usai berkeliling melihat fasilitas-fasilitas kampus, para santri dan santriwati kembali lagi ke kelas untuk mendengarkan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah bagi pemenang games menara tertinggi. Foto bersama para santri dengan mahasiswa dan dosen UWIKA mengakhiri acara hari itu dengan manis.