Friday Sketching: Berlatih membuat sketsa pensil

Di media sosial seringkali kita dapat melihat karya-karya sketsa tangan mulai diminati kembali. Gambar-gambar rendering komputer memang sudah semakin canggih, karya komputer makin mirip dengan rupa real atau aslinya. Hanya saja seni sketsa freehand tetap saja diminati orang karena menunjukkan sebuah karya seni, produk yang hanya dibuat satu kali, tanpa menonjolkan ke-presisi-an and kemampuan duplikasi yang dimiliki mesin komputer.

Pada prinsipnya, sketsa adalah menangkap gambar yang ada di sekitar kita, merekamnya, kemudian menyajikannya dalam sebuah karya visual. Dalam dunia arsitektur, sketsa bahkan membantu sang arsitek menyampaikan karya imajinasinya sebelum karya real diwujudkan dalam bangunan.

Untuk membuat sketsa, beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Material
Cukup pensil berbagai ukuran 2B, 4B,ataupun pensil charcoal / arang. Semakin besar nomer, maka pensil semakin lunak dan tebal, sehingga lebih nyaman digunakan saat sketsa. Contoh: urutan pensil dari yang keras ke tebal.

4H           2H           H             HB          B             2B           4B           6B

Kertas yang digunakan bebas, hanya saja kertas texture yang digunakan untuk cat air (kertas canson), atau kertas linen akan lebih bagus hasilnya karena memiliki texture dari goresan pensil yang dibuat.

2. Komposisi dasar dan Framing

Sumber : Wang (2002)

Maksud dari Frame gambar adalah berusaha meletakkan gambar pada komposisi yang pas, simetri ataupun asimetri. Frame yang digunakan di gambar dapat berupa: pohon, cabang atau ranting, bangunan lain, pot, tanaman dan sebagainya.

Sumber: Wang (2002)

3. Elemen Sketsa
Salah satu elemen pelengkap yang sering dimasukkan di sketsa adalah pohon, lemen-elemen lansekap/taman, bangunan sekitar, dan orang yang lalu lalang bahkan kendaraan. Seandainya sketsa hanya ingin menonjolkan gedung maka obyek yang banyak ditampilkan sebagai Picture Frame adalah pohon dan tanaman. Mensketa pohon dapat dimulai dengan latihan meniru objek yang ada atau hasil sketsa pohon di buku-buku latihan sketsa.

Sumber: Wang (2002)

4. Texture, Shade dan Shading

Shade dan shading diperlukan untuk memberi kesan 3 dimensi pada hasil sketsa. Untuk membantu latihan sketsa tentang shading dapat menggunakan teknik gambar still life, menggambar objek-objek sederhana yang diberi pencahayaan khusus.

Sumber: Wang (2002)

Langkah-langkah membuat sketsa:
1. Tentukan bidang gambar dan objek yang akan dibuat. Letakkan objek yang ingin di gambar dan buat sketsa secara cepat untuk mendapat proporsi secara keseluruhan.

2. Buat shading dan texture pada gambar, dan juga jangan lupa mencoba meletakkan framing gambar.

3. Tambahkan elemen-elemen pelengkap, shading dan shadow secara kontras agar sketsa terlihat 3 dimensi.

Selama berlatih dan mencoba!

Sumber ide tulisan:
Wang, Thomas C. (2002). Pencil Sketching. 2nd Edition. New York:  John Wiley & Sons.

Kuliah Lapangan Desain Arsitektur 6 ke Perpustakaan & Museum Bung Karno Blitar

Hari Kamis, 03 September 2015, mahasiswa Arsitektur Mata Kuliah Desain Arsitektur 6, berkesempatan mengunjungi Perpustakaan dan Museum Bung Karno Blitar, sebagai bagian dari kuliah lapangan untuk Desain Arsitektur simbolik. Mahasiswa didampingi oleh Dosen: Risma Andarini, S.T., M.T., dan Peter Megantara, S.T. melihat kompleks perpustakaan dan museum secara keseluruhan, dan membandingkan konsep penataannya dengan kompleks Candi Penataran yang berlokasi tidak jauh dari Perpustakaan dan Museum Bung Karno Blitar.

Kompleks Perpustakaan dan Museum Bung Karno

Pelajaran yang dapat ditarik dalam perancangan arsitektural dari kompleks bangunan ini adalah konsep desain yang mendalam secara makna, mulai dari jumlah tiang (8), jumlah anak tangga (17), sesuai tanggal kemerdekaan 17-8-1945, peletakkan tiang yang asimetris, juga sequence dan urutan perletakkan massa bangunan yang diakhiri dengan makam Bung Karno. Maka dari itu, diharapkan dalam proyek perancangan di Mata Kuliah Desain Arsitektur 6 (DA6), mahasiswa dapat menerapkan konsep simbolik secara tepat.

Mahasiswa Desain Arsitektur 6 berfoto bersama di depan Candi Penataran

Sidang Tugas Akhir Semester Genap 2014-2015

Senin, 6 Juli 2015, Prodi Arsitektur mengadakan Sidang Akhir Semester Genap 2014-2015. Mahasiswa Tugas Akhir kali ini berjumlah 10 orang, dengan 2 macam pilihan proyek Tugas Akhir: Perancangan dan Penelitian.

Nama-nama mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seusai Sidang, dengan catatan revisi paper adalah sebagai berikut:

1. Iwan Cahya Hartano, NRP. 21211001 – Perencanaan & Perancangan Block Cofeee Café dan Perpustakaan di Surabaya

2. Novita Sari Dewi, NRP. 21211002 – Konsep Redevelopment Taman Kota Tepi Sungai Kalimas Surabaya

3. Rudy Hartono Prayogo, NRP. 21211003 – Perencanaan & Perancangan Seafood Restaurant yang Edukatif dengan Suasana Indoor dan Outdoor di Surabaya

4. Michael Richo, NRP. 21211007 – Perencanaan & Perancangan Restauran dan Ballroom Adat Jawa

5. Ruben Apriliawan, NRP. 21211008 – Perencanaan & Perancangan Gedung Konser Musik Klasik di Surabaya

6. Yakub Andrew, NRP. 21211011 – Desain Inklusi, Studi Kasus Taman Bungkul Surabaya

7. Shinta Indah P.N., NRP. 21211014 – Perencanaan & Perancangan Museum dan Pusat Pelatihan Fotografi di Surabaya

8. Ishak Liunardi, NRP. 21211018– Perencanaan & Perancangan GOR Bola Basket Berstandar Internasional di Surabaya

9. Irwan Winarto, NRP. 21211019 – Perencanaan & Perancangan Graha Gereja Satu Jam Saja di Surabaya

10. Liviany Amelia, NRP. 21211021 – Perencanaan & Perancangan Wisata Kuliner Surabaya dengan Konsep Semi Outdoor di Tunjungan Surabaya

Mahasiswa Arsitektur Angk. 2011 setelah Sidang Tugas Akhir