Arsitektur dan Sipil Bersatu di LKMMTD Angkatan I

Hari Senin-Rabu, 26-28 Oktober 2015, Himpunan Mahasiswa Arsitektur dan Sipil (HIMA ARS) mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMMTD) untuk pertama kalinya. LKMMTD dipandang perlu sebagai pembekalan soft skill mahasiswa, terutama dalam berkegiatan di organisasi dan masyarakat nantinya.

LKMMTD HIMA ARSI (Arsitektur Sipil) Uwika

LKMMTD diikuti oleh 29 peserta mahasiswa Arsitektur dan Sipil, dengan materi pembinaan selama 3 hari meliputi: Polbangmawa, Analisis Kondisi Lingkungan, Tolok Ukur Keberhasilan, Rencana Program Kerja & Kepanitiaan, Administrasi Kesekretariatan dan Keuangan, Komunikasi Antar Unit, Negoisasi, dan Motivasi dalam berkegiatan. Pemateri LKMMTD adalah Bp. Ary Dwi Jatmiko, S.T, M.T., sekaligus sebagai dosen pembimbing dan koordinator untuk acara LKMMTD, Bp. F. Priyo Suprobo, S.T, M.T., serta Ibu Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T.

Diskusi tentang Program Kerja dan Kepanitiaan

Acara LKMMTD berlangsung lancar, seru, dan menjadi pengalaman menyenangkan menurut mahasiswa yang memberi kesan di akhir LKMMTD. Penutupan LKMMTD dilakukan dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda, sekaligus sebagai peringatan Hari Sumpah Pemuda yang bersamaan dengan penutupan acara LKMMTD tanggal 28 Oktober 2015. Mahasiswa Arsitektur dan Sipil akan bersatu untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin dalam HIMA ARS di Universitas Widya Kartika. Semoga dengan adanya pelatihan LKMMTD dan ikrar bersama yang dilakukan, HIMA ARS makin maju, bersatu padu membangun mahasiswa yang aktif, kreatif, bertanggung jawab, dan dapat diandalkan.

Role Play Perebutan Domba Susu Langka

Pameran TKI MAI-31 di Surabaya Jatim

Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya (UWIKA) selalu berpartisipasi aktif dan mendukung kegiatan TKI MAI (Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitekur Indonesia). Kali ini kegiatan TKI MAI mengambil lokasi di Jatim, lebih tepatnya Surabaya dan Malang. Perwakilan mahasiswa Arsitektur seluruh Indonesia berkumpul di Surabaya sejak 19 Agustus 2015. Kampus UWIKA bahkan menyediakan tempat akomodasi mahasiswa di kampus.

Pameran TKI MAI dilaksanakan di kampus UPN Surabaya mulai 31 Agustus – 02 September 2015. Mahasiswa Arsitektur UWIKA ikut berperan serta sebagai anggota panitia dari BPR Rayon 5 Jatim.

Mahasiswa Arsitektur UWIKA khususnya peserta kelas Desain Arsitektur 3 mengunjungi pameran TKI MAI hari Selasa, 01 September 2015. Dari pameran TKI MAI ini, mahasiswa dapat melihat karya-karya yang dibuat oleh mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain. Semoga pameran ini memberi banyak manfaat, menambah wawasan serta semangat mahasiswa Arsitektur untuk terus berkarya!

Mahasiswa Desain Arsitektur 3 UWIKA berkunjung ke Pameran TKI MAI 31

Sosialisasi Kurikulum Arsitektur Uwika 2015

Kamis, 13 Agustus 2015, diadakan sosialiasasi Kurikulum Arsitektur 2015, untuk memperkenalkan pada mahasiswa sistem pendidikan arsitektur di Uwika yang dipersiapkan khususnya menghadapi pasar global ASEAN. Acara ini dihadiri oleh para dosen tetap Prodi Arsitektur beserta para mahasiswa arsitektur.

Dalam Kurikulum yang baru jumlah total mata kuliah yang sebelumnya 49 menjadi 42 mata kuliah, dengan total 144 sks. Perubahan ini terletak pada Mata Kuliah Desain Arsitektur yang berbasis studio, semula 6 sks menjadi 8 sks. Dengan jumlah sks yang besar, mata kuliah inti ini diadakan hari Senin sd Kamis, dengan tugas perancangan dikerjakan di studio. Mata kuliah lain bersifat teori dan menunjang mata kuliah inti Desain Arsitektur.

Selain itu, kurikulum 2015 ini menitikberatkan pada Praktek Bisnis Profesi untuk memberi bekal praktek langsung (magang) bagi mahasiswa di 3 semester. Praktek bisnis profesi akan mencakup 3 kemampuan penting bagi calon arsitek: surveyor, drafter, dan supervisor lapangan. Dari 3 praktek bisnis ini, mahasiswa bisa mendapatkan sertifikasi tingkat nasional yang diterbitkan asosiasi profesi dengan biaya tambahan. Selain praktek bisnis, ada sertifikasi yang wajib diambil untuk melengkapi kemampuan mahasiswa, yaitu sertifikasi Bahasa Inggris dan sertifikasi Bahasa Mandarin.

Kelestarian bangunan heritage, tanggung jawab kita semua – diskusi Surabaya dengan Pak Dukut

Surabaya kini beranjak menuju kota metropolitan yang semakin modern. Sudah tentu wajah kotanyapun banyak mengalami perubahan. Mall, gedung-gedung perkantoran yang menjulang tinggi, serta jalanan yang dipenuhi kendaraan bermotor telah mendominasi wajah Surabaya kini.  Seperti apakah wajah Surabaya tempo dulu? Apa yang istimewa dari Surabaya tempo dulu? Segala pertanyaan tersebut terjawab tuntas dalam diskusi Surabaya, dulu dan kini dengan Bapak Dukut Imam Widodo penulis buku ‘Soerabaia Tempo Doeloe’ pada hari Kamis, 7 Februari 2013  lalu di atrium utama Grand City Surabaya.  Diskusi ini diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian acara pameran karya fotografi dan sketsa ‘Surabaya dalam Bingkai Kenangan’ yang digelar Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika di tempat yang sama selama 5-10 Februari 2013.

Wajah Surabaya kini telah jauh berubah. Berbagai bangunan heritage yang mestinya dapat menjadi aset dan identitas tersendiri bagi Surabaya justru telah dipugar tanpa memperhatikan gaya bangunan aslinya. Sayang, sebab seiring hilangnya bangunan-bangunan heritage di kota ini, hilang pulalah saksi bisu sejarah tempo dulu yang merupakan salah satu sarana bagi generasi muda Surabaya untuk lebih mengenal kotanya.  Oleh karenanya, salah satu point penting yang ingin disampaikan Bapak Dukut dalam diskusi sore itu adalah agar generasi muda, terutama para mahasiswa Arsitektur yang nantinya akan ikut berperan membangun dan membentuk wajah negeri ini turut berperan serta dalam melestarikan bangunan-bangunan heritage warisan bangsa.

Diskusi menarik ini juga dirangkai dengan launching dua buah buku karya Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya. Buku pertama merupakan kumpulan karya peserta lomba fotografi dan sketsa ‘Surabaya dalam Bingkai Kenangan’ yang digelar Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika November 2012 lalu. Dalam buku ini tersaji puluhan foto dan sketsa menawan dari bangunan-bangunan heritage Surabaya pada masa kini. Buku kedua merupakan karya dari Kaprodi Arsitektur, Ririn Dina Mutfianti. Berbeda dengan buku pertama, buku  bertajuk ‘Surabaya dalam Jejak Kenangan’ ini justru memberikan potret dan cerita dari kota Surabaya di masa lalu yang dirangkai dengan bahasa yang ringan dan menarik untuk diikuti.  Kehadiran kedua buku ini diharapkan dapat menjadi sebuah sarana untuk lebih mengenal keindahan wajah kota Surabaya baik di masa kini maupun lampau.

Rangkaian acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dari prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika yang diwakili oleh Dewan pembina YPPI, Bapak Budi Santosa kepada Bapak Dukut Imam Widodo. Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini.

Teknis Pelaksanaan Lomba Fotografi dan Sketsa „Bingkai Arsitektur“

Gallery

This gallery contains 4 photos.

 Teknis pelaksanaan lomba fotografi dan sketsa Bingkai Arsitektur “Surabaya dalam bingkai kenangan” adalah sebagai berikut: 1.      Calon peserta mendaftarkan diri sebagai peserta lomba, sesuai dengan lomba yang diminati (fotografi atau sketsa) dengan mengisi form pendaftaran, membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. … Continue reading