Kuliah Lapangan ke Museum Trowulan

Kuliah lapangan merupakan hal yang ditunggu-tunggu mahasiswa di setiap semester. Kali ini mahasiswa Arsitektur di mata kuliah perancangan Desain Arsitektur 6, melakukan kuliah lapangan di area Trowulan. Selasa, 8 Maret 2016, mahasiswa Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya bersama Dosen Pembimbing Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T. berkeliing ke kawasan Trowulan mulai dari Gapura Wringin Lawang, Museum Trowulan, Gapura Bajang Ratu, Candi Tikus, Situs Kedaton, dan Candi Brahu.

Kunjungan ke Museum Trowulan

Dipandu oleh guide dari Museum Trowulan, mahasiswa mempelajari sejarah peninggalan Majapahit, serta nilai filosofis dan budaya yang ada di kawasan tersebut. Mahasiswa juga melihat situs permukiman yang tersisa, mempelajari bahwa kebudayaan masyarakat Majapahit sudah sangat tinggi pada jaman itu. Mulai dari adanya kanal-kanal untuk pengairan dan drainase, detail rumah mulai dari kepala tiang, kaki tiang, dan sebagainya. Sebagian dari peninggalan ini disimpan di museum Trowulan.

Mendengar penjelasan guide tentang keberadaan Trowulan

Melihat sisa situs permukiman

Diharapkan dengan kunjungan ke Museum Trowulan dan candi-candi peninggalan Majapahit, mahasiswa belajar lebih dalam tentang konsep filosofis dari lingkungan yang ada, untuk nantinya diterapkan dalam perancangan Arsitektur Simbolik. Selain itu, kunjungan ini juga menambah wawasan mahasiswa terhadap budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Pada akhirnya, semoga mahasiswa sebagai generasi muda dapat turut melestarikan budaya dan peninggalan yang ada.

Kunjungan ke Gapura Bajang Ratu

Kuliah Lapangan Desain Arsitektur 3 tahun ajaran 2015-2016

Di akhir bulan September yang lalu, mahasiswa peserta Studio Desain Arsitektur III dari Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika, melakukan studi lapangan ke proyek yang sedang dalam proses pengerjaan di Perumahan Sutorejo Prima. Semester ini Desain Arsitektur 3 mengangkat tema: CAFÉ HOUSE. Objek studi lapangan merupakan rumah tinggal 2 lantai yang telah mulai memasuki tahap finishing. Objek studi ini dipilih sesuai dengan materi yang dipelajari di dalam mata kuliah Desain Arsitektur III tentang Perencanaan dan Perancangan Rumah Tinggal Profesi / Komersial, dengan ketinggian 3 lantai.

Dengan kegiatan studi lapangan ini, mahasiswa Arsitektur diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mereka tentang proyek studio yang sedang mereka kerjakan, serta membandingkan apa yang mereka pelajari di studio, gambar yang mereka rencanakan dengan aplikasinya di lapangan. Melalui kuliah lapangan, mahasiswa Arsitektur mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang cara penataan ruang untuk rumah dua lantai, penggunaan lantai mezzanine/desain denah split level, aneka pilihan bahan finishing, serta instalasi mekanikal / elektrikal untuk proyek rumah tinggal.

Kegiatan yang diadakan pada hari Senin, tanggal 28 September 2015 ini didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Desain Arsitektur III, Shirleyana, S.T., MSc.RDP dan Agustinus Angkoso, S.T. sebagai asisten studio. Kegiatan ini juga dilakukan bersamaan dengan kuliah lapangan bagi mahasiswa Teknik Sipil UWIKA.

Kuliah Lapangan Semester Genap 2013/2014

Semester genap 2013/2014 ini mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika berkesempatan untuk melaksanakan kuliah lapangan di beberapa tempat, antara lain: Hotel Permata Biru-Trawas, Finna Golf Country Club-Pandaan, dan PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup)-Trawas. Kuliah lapangan ini diikuti oleh mahasiswa Arsitektur semester 4 dan 6, dengan jumlah total 25 mahasiswa, didampingi oleh : Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T., Astri Anindya Sari, S.T., M.T., Shirleyana, S.T., M.Sc.RDP, Risma Andarini, S.T., M.T.,  Agustinus Angkoso, S.T., Ronny Dienasihin, S.T., M.T., IAI dan Siafril Yudha,S.T., M.T., IAI. Tujuan kuliah lapangan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai arsitektur berwawasan lingkungan, dengan case study bangunan massa banyak di lahan berkontur.

Kunjungan pertama dilakukan ke Hotel Permata Biru, Trawas. Hotel ini terletak di lahan berkontur yang terjal, seluas total 5 hektar – 2,5 hektar untuk area hotel serta 2,5 hektar untuk area outbond. Kompleks Hotel Permata Biru dibangun sejak 1994 dan mulai beroperasi tahun 1998. Pembagian massa disesuai kan dengan fungsi bangunan: reception, gedung pertemuan (aula), cottage, villa, gedung serbaguna lengkap dengan ruang makan dan kolam renang. Bangunan yang ada memiliki ciri khas tropis serta kesatuan antar satu massa dengan massa lainnya. Pengolahan jalan setapak/sirkulasi mengikuti kontur lahan menyatu dengan penataan bangunan, sehingga space yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Hotel Permata Biru – Trawas

Foto Bersama di Hotel Permata Biru- Trawas

Kunjungan ke-2 dilakukan di hari yang sama yaitu ke Finna Golf & Country Club, Pandaan. Finna Golf merupakan kompleks golf club house dan villa. Terletak di lahan seluas kurang lebih 100 ha, Finna Golf Club House menunjukkan tampilan arsitektur tropis yang modern. Proses pembangunan dimulai sejak tahun 1993 selama 3 tahun di areal lahan yang mulanya adalah tanah rawa dan sawah. Di sini, pembelajaran yang didapat tidak hanya mengenai penataan bangunan, tapi juga tentang detail-detail arsitektur, desain interior, rasa yang didapat dari sequence dan vista yang ada.

Finna Golf and Country Club

Menerima Penjelasan dari Pihak Manajemen Finna Golf

Foto Bersama di depan Entrance Finna Golf & Country Club

Kunjungan ke-3 dilakukan di hari kedua, tempat seluruh peserta kuliah lapangan menginap yaitu di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) -Trawas. Didesain oleh Ulrich Folke (Arsitek berkebangsaan Jerman) dengan konsep „back to nature“ (kembali ke alam), dengan mengambil perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Bali. PPLH terkenal sebagai tempat yang berwawasan lingkungan, tidak hanya dari segi arsitektural, tapi meliputi pola dan gaya hidup yang diajarkan, berusaha mengajak masyarakat untuk cinta lingkungan. Sampah dipisahkan sesuai jenisnya: sampah basah dan kering. Setelah itu diolah untuk menjadi kompos ataupun didaur ulang. Makanan yang disediakan adalah makanan organik. Selain itu kompleks PPLH memiliki mikro hydro, sebagai salah satu upaya menghasilkan energi lokal.

PPLH Trawas

Saat Kumpul Bersama Sebelum Survey Lapangan

Dari ketiga tempat kunjungan kuliah lapangan ini, mahasiswa Arsitektur diharapkan mendapat ilmu tambahan mengenai arsitektur berwawasan lingkungan, sehingga nantinya dapat terwujud dalam sebuah ‚green design‘ sebagai langkah dan upaya menuju arsitektur yang berkelanjutan.