Pelatihan DIY (Do It Yourself) 3D Photo Matching

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas dari pengetahuan, keahlian dan cara pandang para generasi penerus dan pendidiknya atas permasalahan bangsanya. Dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) di 2015 ini, maka banyak aset dan kepentingan bangsa Indonesia yang harus dipertaruhkan. Pengetahuan dan keahlian teknologi informasi serta digital perlu diimbangi dengan sikap / cara pandang yang bernilai kebangsaan. Pola ketahanan kebangsaan dalam melindungi budaya yang bisa berupa artefak, tradisi, dan norma sudah saatnya untuk dipadukan dengan teknologi informasi dan digital yang berkembang saat ini secara tepat.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Program Studi Arsitektur – Universitas Widya Kartika sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi yang peduli atas pendidikan terpanggil untuk menjalankan pengabdian kepada masyarakat dengan judul DIY (Do It Yourself) 3D Photo Matching.

Apakah DIY (Do It Yourself) 3D Photo Matching itu?

DIY (Do It Yourself) 3D Photo Matching pada hakekatnya adalah kegiatan modeling 3 dimensional atas suatu obyek berdasarkan foto 2 dimensional dari berbagai sisi obyek, dengan kemampuan yang bisa Anda lakukan sendiri secara mandiri dan mudah. Kegiatan modeling 3 dimensional ini dihasilkan bisa dari proses foto secara langsung atau dengan membuat model 3 dimensinya terlebih dahulu, kemudian foto 2 dimensinya yang menyesuaikan menjadi sisi tampak dari model 3 dimensi tersebut. Lalu apa hubungannya dengan pola sikap ketahanan bangsa kita?

Mari dengan pengetahuan dan keahlian teknologi yang kita miliki, kita berkontribusi untuk menjaga artefak bangsa kita, khususnya Surabaya melalui informasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Berapa banyak bangunan-bangunan kota tua di Surabaya yang masih terlindungi oleh Pemerintah, sementara sebagian yang lain lebih banyak terbengkalai karena sudah menjadi properti warga masyarakat. Dan berapa banyak bangunan-bangunan tersebut yang cukup diketahui sejarah dan informasinya, sementara kita para penerus bangsa sudah sibuk dengan aktifitas akademik dan kegiatan populer lainnya yang terserap melalui gadget kita masing-masing. Mengapa pemikiran tersebut tidak dibalik dengan cara kreatif? Alih-alih kita sibuk dengan gadget di tangan, kenapa tidak melalui gadget ini, kita melindungi bangunan-bangunan kota tua ini melalui fitur 3 dimensional photo matching dan informasi yang benar.

Ya, dengan pengetahuan dan keahlian dalam modeling 3 dimensi berdasarkan hasil foto riil bangunan-bangunan kota tua tersebut dan menempatkannya di aplikasi Google Earth, maka kita berarti turut andil dalam membantu Pemerintah Kota untuk turut memberikan informasi gambaran bangunan-bangunan tersebut. Hal ini tentunya akan berdampak baik dalam mendapatkan umpan balik untuk bagaimana menjadikan bangunan-bangunan kota tua ini menjadi lebih terlindungi dan menarik pemerintah ataupun sektor swasta agar dapat memanfaatkannya secara lebih baik lagi, misalnya sebagai taman edukasi atau wisata kota tua secara riil. Dampak dari fitur 3D Photo Matching dan fitur-fitur virtual di Google Earth ini tentunya akan berpengaruh luas karena dapat diakses oleh seluruh dunia, tentunya dengan dukungan promosi online atupun offline yang tepat dari kita semua yang perduli.

Teknik modeling 3 dimensi dengan melibatkan foto riil dan penempatannya pada Sistim Google Earth melalui Software SketchUp

 Tujuan

Tujuan Utama kegiatan Pelatihan DIY 3D Photo Matching yang menjadi bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat ini antara lain:

  1. Ikut serta membantu pemerintah dalam usaha meningkatkan kompetensi guru-guru dan para peserta didik dalam pengetahuan dan teknologi digital, terutama aplikasi desain 3 dimensi yang mendukung teknologi informasi;
  2. Melakukan sinergi dalam pola sikap turut serta melestarikan warisan budaya artefak / bangunan-bangunan kota tua di Surabaya dalam wadah teknologi informasi yang bertanggung jawab;
  3. Mengembangkan jaringan kerjasama antara Program Studi Arsitektur – UWIKA dengan seluruh lembaga terkait di bidang pendidikan, sektor swasta, masyarakat  dan pemerintahan kota untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang lebih baik bagi para warganya.

 Waktu Pelaksanaan

Pelatihan direncanakan akan diselenggarakan pada TAHAP 1: tanggal 3 Oktober 2015 sebanyak 2 sesi, pada pk. 09.00 – 12.00 dan pk. 13.00 – 16.00. Sedangkan pada TAHAP 2: tanggal 10 Oktober 2015 sebanyak 2 sesi juga, yakni pada pk. 09.00 – 12.00 dan pk. 13.00 – 16.00.

 Lokasi Pelatihan

Laboratorium Komputer UWIKA (Universitas Widya Kartika Surabaya) di Jl. Sutorejo Prima Utara 2 / No. 1, Surabaya 60113.

Fasilitas yang akan diperoleh peserta: Sertifikat, Modul Pelatihan, Snack, Keanggotaan Urban SketchUp, Merchandize.

Biaya pendaftaran hanya Rp. 10.000 sebagai pengganti snack. Kuota terbatas untuk 1 guru dan maksimal 3 siswa per sekolah SMA/SMK. Untuk informasi dan pendaftaran dapat sms ke Shirleyana (087851898891), Risma Andarini (082244148500) atau e-mail ke: arsitektur@widyakartika.ac.id

Kuliah Lapangan Desain Arsitektur 6 ke Perpustakaan & Museum Bung Karno Blitar

Hari Kamis, 03 September 2015, mahasiswa Arsitektur Mata Kuliah Desain Arsitektur 6, berkesempatan mengunjungi Perpustakaan dan Museum Bung Karno Blitar, sebagai bagian dari kuliah lapangan untuk Desain Arsitektur simbolik. Mahasiswa didampingi oleh Dosen: Risma Andarini, S.T., M.T., dan Peter Megantara, S.T. melihat kompleks perpustakaan dan museum secara keseluruhan, dan membandingkan konsep penataannya dengan kompleks Candi Penataran yang berlokasi tidak jauh dari Perpustakaan dan Museum Bung Karno Blitar.

Kompleks Perpustakaan dan Museum Bung Karno

Pelajaran yang dapat ditarik dalam perancangan arsitektural dari kompleks bangunan ini adalah konsep desain yang mendalam secara makna, mulai dari jumlah tiang (8), jumlah anak tangga (17), sesuai tanggal kemerdekaan 17-8-1945, peletakkan tiang yang asimetris, juga sequence dan urutan perletakkan massa bangunan yang diakhiri dengan makam Bung Karno. Maka dari itu, diharapkan dalam proyek perancangan di Mata Kuliah Desain Arsitektur 6 (DA6), mahasiswa dapat menerapkan konsep simbolik secara tepat.

Mahasiswa Desain Arsitektur 6 berfoto bersama di depan Candi Penataran

Pameran TKI MAI-31 di Surabaya Jatim

Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya (UWIKA) selalu berpartisipasi aktif dan mendukung kegiatan TKI MAI (Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitekur Indonesia). Kali ini kegiatan TKI MAI mengambil lokasi di Jatim, lebih tepatnya Surabaya dan Malang. Perwakilan mahasiswa Arsitektur seluruh Indonesia berkumpul di Surabaya sejak 19 Agustus 2015. Kampus UWIKA bahkan menyediakan tempat akomodasi mahasiswa di kampus.

Pameran TKI MAI dilaksanakan di kampus UPN Surabaya mulai 31 Agustus – 02 September 2015. Mahasiswa Arsitektur UWIKA ikut berperan serta sebagai anggota panitia dari BPR Rayon 5 Jatim.

Mahasiswa Arsitektur UWIKA khususnya peserta kelas Desain Arsitektur 3 mengunjungi pameran TKI MAI hari Selasa, 01 September 2015. Dari pameran TKI MAI ini, mahasiswa dapat melihat karya-karya yang dibuat oleh mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain. Semoga pameran ini memberi banyak manfaat, menambah wawasan serta semangat mahasiswa Arsitektur untuk terus berkarya!

Mahasiswa Desain Arsitektur 3 UWIKA berkunjung ke Pameran TKI MAI 31