Kurikulum 2013 Arsitektur UWIKA

Semester gasal 2013/2014 ini prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika memulai perkuliahan dengan kurikulum baru. Kurikulum baru 2013 ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum yang diselenggarakan tahun ajaran sebelumnya.

Untuk mempermudah proses perwalian dan KRS pada masa peralihan kurikulum ini, maka berikut adalah file-file yang dapat didownload oleh mahasiswa.

struktur kurikulum 2013

Jadwal kuliah sem gasal 2013-2014JADWAL FIX

draft konfersi

Pengalaman mengikuti Sayembara Design Challenge

Ditulis oleh: Shinta Indah. P (angkatan  2011)

Saya mengetahui tentang sayembara ini pertama kali pada mata kuliah Arsitektur Budaya dan Perilaku. Dosen saya mengumumkan bahwa ada sayembara design interior rusunawa Jemundo di Sidoarjo yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Awalnya saya tidak tertarik, karena temanya adalah Inovasi Penataan Rusunawa yang multifungsi dan ekonomis. Dari tema tersebut, tentunya kita sebagai pesertalah yang harus mendesain perabot multifungsi untuk berbagai kegiatan dalam ruangan dengan luasan terbatas. Saya berpikir bahwa saya tidak mampu, namun sesungguhnya saya ingin mengikuti sayembara-sayembara seperti itu untuk menguji seberapa besar kemampuan saya. Diumumkan bahwa untuk mengikuti sayembara tersebut mahasiswa boleh mengerjakannya secara berkelompok maksimal tiga orang, namun berhubung teman-teman tidak ada yang berminat, sayapun ikut mengurungkan niat.

Keesokan harinya, dosen Mata Kuliah Desain Arsitektur memberi pengumuman yang sama, namun bedanya ada sesuatu yang ditawarkan, yaitu tambahan nilai untuk mahasiswa yang mau mengikuti lomba. Reward tersebutlah yang membuat saya semangat, karena dengan begitu saya akan mudah mencari teman yang mau diajak untuk mengikuti lomba. Horeee senangnya.. 😀  Sayapun segera mengajak teman saya Liviany dan Yakub untuk bersama mengikuti lomba ini dalam satu tim.  Selain kami bertiga, ada pula tim Iwan dengan anggotanya Rudy dan Hary.  Tak ketinggalan tujuh orang kakak kelas angkatan 2010 yang juga turut berpartisipasi dalam lomba ini. Kami semua berlomba menyajikan yang terbaik demi mengukur sampai dimana kemampuan kami diluar Universitas .

Singkat cerita, berkat kerja keras kami dan bantuan dari dosen untuk asistensi masalah proposal dan Rencana Anggaran Biaya akhirnya proposal dan desain kami selesai. Kamipun lega dan berharap masuk 60 besar se-Surabaya. Meskipun harapannya kecil, namun kami tetap berharap.

Tiba waktunya pengumuman 60 besar se-Surabaya. Pagi itu, sehabis bangun tidur seperti biasa saya memeriksa pesan-pesan yang masuk di telepon selular. Diantara rentetan pesan yang masuk, saya temukan sebuah pesan dari teman saya Iwan yang mengabarkan lolosnya tim dari UWIKA (Tim saya, tim Iwan, dan Kak Adi) ke babak 60 besar. Saya terkejut dan senang mendengar kabar tersebut, namun juga setengah tak percaya. Karenanya saya dan Yakub, rekan satu tim sekaligus saudara sepupu saya segera memeriksa e-mail untuk memastikan kebenaran berita tersebut. Setelah melihat pengumuman resmi yang dikirimkan Dinas PU melalui e-mail, saya baru percaya akan kebenaran berita tersebut. Sayapun langsung memberi tahu dosen-dosen kami 🙂 Saya sangat senang, karena ini adalah pertama kalinya kami mengikuti sayembara, dan bisa langsung lolos ke 60 besar tentu adalah sebuah prestasi tersendiri.  Dalam e-mail tersebut disebutkan bahwa kami harus mempersiapkan presentasi dihadapan juri untuk babak 60 besar nanti. Kamipun berusaha keras menyiapkan presentasi dan tentunya mental kami agar dapat menampilkan yang terbaik di hadapan dewan juri.

Hari babak penyisihan 60 besarpun tibalah. Kami bertujuh, mahasiswa UWIKA yang lolos dalam 60 besar berusaha memperjuangkan nama Universitas kami didepan khalayak umum, didepan universitas negeri dan universitas-universitas lain yang sudah tidak perlu diragukan lagi namanya. Dalam kesempatan presentasi tersebut, kelompok saya mengusung tema “PUSH and PULL”.

presentasi di babak 60 besar

Berpose sambil menunggu giliran presentasi

Dalam acara tersebut, kami juga menyaksikan presentasi dari mahasiswa-mahasiswa kampus lain yang juga lolos ke babak 60 besar. Saya sangat antusias, karena dengan demikian saya dan teman-teman dapat mengukur kemampuan kami—mahasiswa UWIKA dibandingkan mahasiswa dari kampus lain di Surabaya. Diantara para presenter ada peserta dari Universitas swasta ternama di Surabaya yang menurut saya desainnya terlihat sangat bagus. Sayangnya desain tersebut terkesan mahal dan sepertinya tidak mungkin diterapkan dalam desain rumah susun. Desain-desain dari peserta lain juga bisa dibilang bagus-bagus, namun sayangnya menurut kami beberapa diantaranya kurang masuk di akal. Mungkin mereka kurang mempertimbangkan dengan matang konsep mereka. Babak penyisihanpun berakhir, tinggal menunggu babak selanjutnya, yaitu pengumuman 10 besar, baru setelah itu final.

Selang beberapa minggu setelah babak penyisihan, tibalah saat pengumuman nama-nama tim yang masuk kedalam babak final. Hari Sabtu pagi ada pesan dari Kak Adi yang mengabarkan bahwa tim saya, Yakub dan Liviany masuk 10 besar. Saya tidak percaya, dan segera memastikan kebenaran berita tersebut melalui e-mail.  Ternyata benar bahwa kelompok kami—saya, Yakub, dan Liviany berhasil masuk 10 besar finalis. 10 finalis yang ada terdiri dari 4 finalis dari Universitas Brawijaya, 4 finalis dari ITS-Architecture, 1 finalis dari ITATS, dan 1 finalis dari UWIKA yakni tim kami. Ternyata kami bisa mengalahkan peserta dari perguruan tinggi swasta paling ternama di Surabaya. Hal tersebut sangat mengesankan bagi kami. Dan menurut kami, kami bisa lolos sampai di 10 besar ini adalah anugerah dari Tuhan. 🙂

Seperti telah diumumkan sebelumnya, seluruh finalis 10 besar harus mengumpulkan maket rancangan skala 1:10 untuk dipamerkan di atrium City of Tomorrow, tempat acara final berlangsung. Acara pameran tersebut juga dilakukan untuk mendapatkan juara terfavorit yang dipilih melalui sistem balot.  Bukan hanya itu, dalam acara final nanti seluruh finalis juga harus melakukan presentasi lagi dihadapan dewan juri  dan penonton. Karenanya, kami berusaha untuk mengerjakan maket dan memperbaiki presentasi kami.

Ini adalah pengalaman kami membuat maket interior. Dengan keterbatasan pengetahuan  terhadap bahan-bahan maket, kami melakukan konsultasi dengan beberapa dosen dan mendapatkan saran tentang jenis-jenis bahan dan trik-trik pembuatan maket interior. Akhirnya berkat kerja keras bersama, maket kamipun selesai tepat pada hari pengumpulan.

Usaha keras menyelesaikan maket pada detik-detik terakhir pengumpulan

Tepat tanggal 14 juni 2013, hari jum’at pukul 16.30 acara Final Design Challenge Dinas PU Cipta Karya dimulai. Maket hasil karya 10 finalis ditata berjajar rapih didepan panggung. Acara diawali dengan beberapa kata sambutan dari Dinas PU kemudian dilanjutkan dengan presentasi masing – masing peserta.

Suasana acara final 10 besar Design Challenge di CITO

Presentasi pesertapun dimulai.  Satu demi satu peserta membawakan presentasinya dengan baik dan berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri. Dari sepuluh peserta, kelompok kami mendapat giliran presesntasi ke-sembilan. Hal ini sedikit banyak memberikan keuntungan bagi kami, karena kami dapat mempersiapkan diri dengan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan juri yang diajukan pada peserta sebelumnya. Kamipun dapat melihat cara presentasi dari finalis-finalis yang sebelumnya.  Ketika giliran kami tiba, Liviany yang maju sebagai presenter utama dapat menjelaskan desain tim kami dengan lancar. Kami bersyukur, karena telah mempersiapkan presentasi dengan baik, bahkan sehari sebelum acara kami telah melakukan percobaan presentasi di hadapan dosen untuk mendapatkan masukan-masukan yang berharga.  Pada sesi tanya jawab seluruh pertanyaan dewan juri dapat kami bertiga—saya, Yakub dan Liviany jawab dengan baik.

Liviany ‘beraksi’ di hadapan Dewan juri dan penonton

Saya, Yakub, dan Liviany menjawab pertanyaan Dewan Juri

Pada akhir acara ketika nama-nama pemenang diumumkan, ternyata tim kami tidak termasuk di dalamnya. Perasaan kami cukup kecewa, karena kami belum bisa membawa nama Universitas Widya Kartika, khususnya Prodi Arsitektur menjadi juaranya. Tapi ya, dilihat dari segi positifnya, kami mendapat pengalaman lebih dalam hal mengikut sayembara, bagaimana kami dapat menarik perhatian para ahli arsitektur untuk melirik hasil karya kami. Menurut kami, kami sudah berhasil, walau langkah kami harus terhenti hanya sampai di 10 besar. Ini adalah prestasi pertama kami, dan juga langkah awal kami untuk memperkenalkan Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika yang ternyata tidak kalah dengan Universitas swasta ternama di Surabaya yang sudah melahirkan banyak sekali lulusan yang dianggap berkualitas. Masuknya kami dalam sepuluh besar finalis juga adalah satu pembuktian bahwa mahasiswa prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika mampu bersaing dengan Universitas Negeri ternama di Surabaya dan Malang.

Semoga cerita kami dapat menginspirasi para generasi Mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika untuk terus berkarya dan meunjukkan kemampuan yang terbaik . Jangan hanya berani di’kandang’, ayo keluar dari zona amanmu, bertempurlah dengan dunia luar. Mungkin karyamu yang terbaik dalam zona Universitas Widya Kartika, tapi belum tentu menurut dunia luar. Ada hal yang tidak bisa kita dapatkan didalam mata kuliah di kampus, maka apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah, keluarlah dan kamu akan menemukan dunia yang sebenarnya diluar sana 😀

Senyum kemenangan

‘Kemenangan’ anak-anak

Selamat atas ‘kemenangan’ tim Design Chalenge dari Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika. Yakub, Shinta dan Liviany. Kami bangga pada kalian semua, telah menyisihkan banyak peserta untuk maju dalam 10 besar.

Desain kalian bagus, proses dalam mengerjakannya kompak, kerjasama yang kalian lakukan baik, keterbukaan terhadap kritik juga baik. Totalitas cukup baik. Paparan kalian baik. Sekalipun tidak sempurna, apa yang sudah kalian kerjakan adalah yang terbaik yang bisa kalian lakukan.

???????????????????????????????

Tidak masuk 3 besar. Saat ini tidak masalah. Kematangan desain dan pola pikir untuk usia kalian di semester 4 sudah cukup baik untuk mengimbangi para peserta lain yang berada di level semester 6.

???????????????????????????????Jadi, bagi kami, kalian adalah pemenangnya. :)

Dan semangat kalian untuk ‘siap berlomba lagi’.. membuat kami angkat jempol. Salut, kekalahan ini membuat kalian tumbuh berkembang, dan tidah jatuh terpuruk. Yakinlah…kesempatan itu akan datang lagi nanti.

oke anak-anak…selamat berlomba lagi.

??????????????????????????????? Trimakasih untuk tim supportingnya ya… tanpa dukungan kalian, kegiatan ini tidak akan berjalan… sekali lagi trimakasih.

reblogged from: ririndina.wordpress.com

Hukum Dalam Perspektif Mahasiswa Arsitektur

Hari Senin, tanggal 3 Juni 2013, saya dan sembilan orang teman mahasiswa dari berbagai jurusan diberi kesempatan untuk mewakili Universitas Widya Kartika pada acara “Hukum di Mata Bowo” di Suroboyo Televisi (SBOtv) Jl. A. Yani Surabaya. Program tersebut merupakan talkshow di bidang hukum yang menjawab permasalahan-permasalahan masyarakat secara langsung. Karena program ini merupakan acara yang disiarkan secara live, maka untuk kelancaran acara kami hadir pukul 19.00 tepat di studio lantai 21 gedung Graha Pena.

Jurusan Hukum memang tidak ada di Universitas Widya Kartika, akan tetapi saya dan teman-teman mahasiswa UWIKA dapat mengikuti acara tersebut dengan baik. Hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang muncul dari mahasiswa Widya Kartika. Pertanyaan yang timbul terkait dengan banyaknya kasus hukum di Indonesia yang “tidak berlaku” pada penegak hukum sendiri. Lebih nyata lagi kasusnya di saat orang-orang tertentu menjadi kebal hukum.  Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan tentunya membuat acara menjadi semakin seru.

Kesimpulan yang kami dapat di akhir acara adalah bahwa masyarakat tidak perlu resah dengan hukum yang saat ini tampak semakin identik dengan uang. Karena sesungguhnya hukum itu dapat berlaku untuk siapa saja tanpa pandang bulu. Jadi janganlah ragu untuk terus menegakkan hukum dan kebenaran di negeri kita tercinta Indonesia.

ditulis oleh Iwan Cahya, mahasiswa Arsitektur angkatan 2011

Rangkaian Bunga Rampai

Setelah Kesulitan Pasti Ada kemudahan

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu ?
Dan Kami telah menghilangkan bebanmu yang memberatkan punggungmu ?
Dan Kami telah meninggikan derajatmu ?
Karena sungguh, sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan
Dan sungguh, sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan
Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan,
Tetaplah bekerja keras untuk menyelesaikan urusan lainnya
Dan hanya kepada Tuhan-mu lah kamu berharap.
(QS 94 : 1-8)

Bahagia sekali, menyaksikan semuanya berjabat tangan, agar segala ganjalan di hati atas semua sikap dan kata-kata yang mungkin terucap dan saling menyakiti, telah lebur. Wajah-wajah imut, dengan tawa di wajah, semoga menjadi cermin beningnya hati untuk saling memaafkan setelah berkegiatan yang lama dan berat beberapa waktu yang lalu.

1
Suasana itulah yang kami rasakan saat pertemuan untuk evaluasi kegiatan Lomba Fotografi dan Sketsa ‘Surabaya dalam Bingkai Kenangan’ yang baru lalu. Energi positif anak-anak muda itu menyebar dan menguasai kita semua.

Terimakasih anak-anak, terimakasih rekan-rekan kerjaku… Kerja kalian kemarin bagus sekali. two thumbs up untuk kalian. aku tau banyak ketidaksempurnaanku yang sedikit banyak  mempengaruhi suasana kegiatan kita kemarin. mohon maaf ya.. Tidak ada materi yang bisa kami berikan kepada kalian semua sebagai imbalan atas kerja keras ini. tapi aku percaya, tidak akan hilang kebaikan atas apa yang sudah dikerjakan… :)

Kalian adalah bunga rampai yang harum..

mari kita melanjutkan kerja kita lagi, dengan kegiatan yang lain lagi. beberapa pekerjaan besar yang menggelinding dari kegiatan kemarin sudah menunggu untuk segera dikerjakan yaitu, Pameran di luar, menyelesaiakan buku kumpulan karya dan sesuai dengan permintaan, kita bentuk komunitas fotografi Universitas Widya Kartika yang diasuh langsung oleh Bapak Budi Darmawan.

yuks, kita bekerja lagi… :)

Oleh: Ririn Dina Mutfianti

Reblogged from ririndina.wordpress.com

PROGRAM INTERNASIONAL – DOUBLE DEGREE

Program studi Arsitektur UWIKA bekerja sama dengan Guang Xi University of Technology China (GXUT) menyelenggarakan program double degree yang terdiri  dari:
  1. Jenjang S1 (2 tahun di UWIKA + 2 tahun di GXUT), lulusan mendapatkan dua ijazah S1, yakni dari UWIKA dan GXUT.
  2. Jenjang S2 (2 tahun di UWIKA + 2 tahun di GXUT + 2 tahun di GXUT), lulusan mendapatkan dua ijazah S1 (UWIKA dan GXUT) serta ijazah S2 dari GXUT.

     

    Mahasiswa yang berminat mengikuti program double degree juga akan mendapatkan pelatihan Bahasa Mandarin dari Universitas Widya Kartika selama sekitar enam bulan hingga satu tahun.  Pelatihan Bahasa Mandarin ini diberikan tanpa tambahan biaya apapun

    Selain itu mahasiswa yang mengikuti program double degree juga akan mendapatkan kesempatan magang/ kerja praktek di China yang diarahkan oleh Guangxi University of Technology  China. Dengan demikian mahasiswa akan medapatkan gambaran pengetahuan dan praktek kerja di bidang arsitektur baik dalam skala nasional maupun internasional.